Skip to content

Deux Coeurs (Fursten der Zwei Herzen Zwei Seelen)

Deux Coeurs (Fursten der Zwei Herzen Zwei Seelen)

Cast     :           Amber Lee, Kim Kibum

Lee Taemin, Kim jonghyun

Other   :           Jung Krystal, Park Hanni, Kim Jungmi, Lee Jinki, Park Sunyoung, Victoria Song, Kim yesung, Choi Sooyoung, Lee Donghae, Lee Sungmin, Lee Sunkyu. Heny & Kyu *Cameo

Note    :           etetetetttt… jgn protes karena nama amber marganya kurubah jadi Lee okee??  Endingnya gk jelas sumpah. Hahahaha… ff ancur yg dibuat Cuma dlm wktu setengah jam aj!! Miaannn jadinyaancur bngttt!!!!

Ocha J

Key POV

Aku bangun dipagi hari, namun aneh… kurasa kamarku terlalu sepi? Kemana dia??

“Amber?? Amber??” aku berteriak memanggil nama yeoja yg sudah menjadi istriku selama dua bulan ini. Aku pun keluar kamar, mungkin noona tahu kemana Amber.

“noona!! hyung!! Kalian lihat Amber?” tanyaku pada hanni noona dan Jonghyun hyung yg sedang sarapan.

“kau sudah bangun Key?” sapa noona. aku mengangguk.

“mana Amber, noona?” tanyaku. Noona dan hyung menunduk.

“Oppa… Ambeo eonnie dipulangkan kenegara asalnya tadi malam. Identitas aslinya terbongkar oppa, jadi appa menyuruhnya kembali ke negaranya untuk menghindari peperangan.” Aku kaget mendengar berita dari Mimi adikku yg baru turun dari lantai atas. Tak lama Appa dan eomma turun.

“Appa!! Eomma!! Apa2an ini??” tanyaku pada Appa.

“Kibum-ah, Mianhae!! Ini untuk Korea. Appa terpaksa memulangkan istrimu ke Amerika, kau tahukan darah yg mengalir dalam dirinya?? Kalau sampai semua terbongkar… bisa2… bukan hanya kalian, tapi Korea juga dalam masalah. Kita harus mementingkan negara kita Kibum-ah!!” aku syok, sangat syok mendengar penjelasan Appa. Sangat tidak berperasaan!!

“apa kalian pikir pernikahan kami itu sebuah permainan? Apa cinta kami adalah taruhan? Apa perasaan kami hanya angin lalu untuk kalian??” jeritku emosi. Segera kutinggalkan ruang makan, aku menuju paviliunku, paviliun yg biasa kuhuni dengan istriku.

“Kibum oppa!! Ini mimi, mimi boleh masuk?” mimi mengetuk pintu kamar paviliunku.

“masuklah!!” perintahku. Ia pun membuka pintu dan masuk.

“Oppa… mimi tahu perasaan oppa…” ucap mimi menghampiriku yg duduk di balkon kamar.

“mimi-ya, apa pernikahan oppa hanya sebuah jembatan untuk damainya Korea? Apa perasaan oppa dan Ambeo harus dibatasi oleh sebuah perjanjian?” gumamku. Ia menepuk bahuku.

“anio oppa. Pernikahan oppa dan Ambeo eonni itu suci, atas nama tuhan, bukan sebuah perjanjian damai negara, yakinlah oppa… suatu saat nanti oppa dan Ambeo eonni akan bersama lagi. Mungkin sekarang kalian berpisah, tapi ingat kalian masih berstatus suami istri. Kalian pasti bersama lagi!!” aku tersenyum dan mengacak rambut adikku yg selalu mendukungku dan berpihak padaku.

“nah, Kibummie oppa sangat tampan bila tersenyum, pantas saja Ambeo eonnie jatuh cinta dengan oppa!!” celetuk Mimi. Setelah itu kami pun kembali curhat2an, karena hanya pada Mimi aku nyaman bercerita tentang Amber karena usia mereka hanya berjarak satu tahun.

End Key POV

Amber POV

“Noona!! ayolah makan!!” Taemin adikku selalu saja membujukku untuk makan, namun aku menggeleng. Beberapa kali ia berusaha menyuapkan bubur untukku namun aku menolak.

“Amber-ah!! Ayo makan sayang!!” Eomma terus membujukku, namun aku tak bergeming dan masih sembunyi dibalik selimut.

“hey nona Lee!! Ayo makan!!” kali ini giliran Donghae oppa. Mendengarnya memanggilku nona Lee membuatku sedih dan menangis. Aku bangkit dan menjerit.

“OPPA!! AKU SUDAH MENIKAH DAN BUKAN NONA LEE LAGI!! AKU MEMILIKI SUAMI!! DAN MARGANYA KIM” jeritku emosi, tentunya dengan berlinang air mata. Aku muak dengan semuanya. Aku lelah, dan aku kaget karena tadi malam tiba2 saja pengawal kerajaan menyuruhku menyimpun barang2ku dan kembali ke amerika. Bahkan tanpa sempat berpamitan dengan Kibum, suamiku sendiri.

“Omo, Mianhae Amber-ah!! Oppa… oppa tak bermaksud seperti itu!!” aku hanya diam, aku tahu Donghae oppa panik.

“Kalian semua lebih baik keluar! Aku lelah!! Aku ingin tidur, kalau bisa untuk selamanya.” Usirku pada mereka, kemudian kembali bersembunyi di balik selimut. Kudengar eomma menangis, mianhae eomma, eomma tak mengerti bagaimana perasaanku, kalian semua tak ada yg tahu perasaanku. Diusir dari sisi Suamiku sendiri demi perdamaian negara kami.

“Eomma tahu ini berat untukmu sayang… tapi asal kau ketahui, eomma selalu siap menjadi sandaranmu ketika kau lelah dengan semua ini!!” bisik eomma kemudian mencium keningku lembut.

“Mianhae Am.” sesal Donghae oppa.

“Noona fighting!! Nanti Taem akan undang Vict noona, Luna dan Klee kesini deh!! Noona jangan menangis lagi ya? Noona cantik kalau tersenyum.” Terakhir taemin yg bicara, mereka keluar dari kamarku. Sepeninggal mereka, airmataku semakin deras.

“Hiks…hiks… Kibum… aku… merindukanku… i… need… you… boo… hiks…” isakku.

End Amber POV

Author POV

“aku sungguh tak tahan melihatnya seperti itu yeobo… belum sehari mereka pisah, dia sudah seperti mayat hidup.” Keluh Sooyoung pada suaminya Yesung melihat Kibum anak mereka yg tak bersemangat sama sekali seharian ini.

“aku juga bingung.” Balas Yesung. Sementara Kibum melamun di depan grand white pianonya, yg biasa ia mainkan pada sore hari diiringi suara Amber dan permainan biola Mimi.

“itu karena Amber eonnie adalah separuh jiwanya kibum oppa.” Celetuk Mimi.

“apakah tidak bisa Amber eonnie kembali kesini?” tanya Mimi.

“kita harus melihat situasi kedepan, kalau keadaan memburuk, kita harus melepas Amber, kalau keadaan membaik Amber akan kembali.” Mimi dan Jonghyun yg ada disitu kaget mendengarnya. Jonghyun dan Mimi segera menarik kedua orang tuanya menjauh.

“Appa!! Bagaimana mungkin seperti itu?? Bagaimana dengan perasaan Key?” tanya Jonghyun begitu mereka sudah menjauh dari Key.

“apa kau setega itu pada Key? Yeobo??” Sooyoung juga tak setuju.

“aku juga tak ingin seperti ini, tetapi sekali lagi tanggung jawab kita pada rakyat harus diutamakan. Ini sudah konsekuensi kita sebagai keluarga kerajaan.” Jawab Yesung. Ketiga orang itu pun hanya bisa mendesah pasrah.

“Amber!!” tiga orang yeoja menyapa Amber yg melamun di balkon kamarnya. Melihat tidak ada respon dari Amber, ketiga yeoja itu pun menatap Amber sedih, mereka tahu Amber sedang sangat bersedih.

“Eonnie!!” gadis bertubuh paling pendek bernama Luna berdiri disamping Amber, diikuti yg lainnya.

“ah, kalian… kapan datang?” tanya Amber, ia buru2 mengusap airmatanya agar tak terlihat ia habis menangis, namun terlambat, ketiga sahabatnya itu sudah mengetahuinya.

“Hai Krys… Vict…” sapa Amber tersenyum, senyum palsu dan sahabat2nya itu tahu. Ia memang tampak baik2 saja diluar, tetapi perasaannya…

“bagaimana perasaanmu kembali ke Amerika?” tanya Krystal. Amber tersenyum kecil.

“senang.” Jawab Amber, dan tentu saja bohong.

“aku tahu kau bohong eonnie, aku sudah mengenalmu sejak kita masih kecil hingga aku menikah. Marhaebwa jebbal.” Saran Luna. Amber menunduk.

“Appo… manhi appo… nan… Kibum bogoshipposeo… hiks…” amber kembali menangis, Luna reflek memeluk Amber.

“aku tahu ini susah buat eonnie, tapi eonnie harus bangkit!!” Krystal ganti mendukung Amber.

“yg Krystal bilang itu benar!!” vict pun menepuk pundak Amber. Amber pun akhirnya menangis di pelukan ketiga sahabatnya itu.

“sampai kapan Aku dan anak2 harus sembunyi?” tanya Sunny ketika menelpon Sungmin suaminya di negera asli mereka, Korea Utara.

“lusa kalian boleh kembali. Aku akan menyuruh Kyu menjemput kalian!” jawab Sungmin.

“baiklah, kami akan bersiap2. Kau jangan telat makan!” pesan Sunny.

“ne jagiya!!” balas Sungmin.

*keesokan paginya*

‘ banyak rakyat Korea selatan yg menentang pernikahan Pangeran Kim Kibum dengan wanita Utara, padahal utara telah memfitnah kita dan membuat kita terlihat buruk di negara lain. Bahkan jalan2 daerah Hongdae penuh dengan poster penolakan. Kami mohon pada keluarga kerajaan untuk memikirkan perasaan rakyat, sekian breaking news kali ini. Sampai jumpa’

Kibum tanpa sadar menangis mendengar berita itu, ia sedih karena rakyat tak mengerti besar cintanya untuk Amber. Apakah salah Amber bila ia lahir dari perpaduan tiga darah yg sering menyebabkan perang? Bukan maunya memiliki ayah pemimpin di Korea Utara, dan ibunya yg merupakan campuran Korea utara- China- dan Amerika.  Itu bukan kemauannya, itu sudah takdir. Apa salahnya ia menikah dengan Amber, toh Amber juga seorang wanita normal? Dan selain itu Amber berpendidikan, cantik, rendah hati, sopan, tidak sombong, dan tak pernah membeda2kan kasta.

“Oppa! Stop menonton berita murahan seperti ini!! Mereka hanya belum tahu semua kebaikan dari pernikahan kalian!!” Mimi datang dan mematikan TV.

“kapan mereka akan tahu, sedangkan pernikahan kami saja dirahasiakan.” Gumam Key. Mimi pun memeluk kakaknya yg sedang sedih itu. Di kejauhan tampak Yesung, Sooyoung, Hanni dan Jonghyun melihat Key sedih.

“apa appa masih tega? Lihat bagaimana keadaan Key setelah berpisah dengan Amber?” gumam Hanni. Yesung menatap anaknya lirih.

“mianhae Kibum-ah” lirih Yesung.

*In La

“Eomma?? Kita kembali ke Korea Utara?” tanya Donghae tak yakin. Sunny mengangguk. Akhirnya Amber, Donghae, Dan Taemin pun menyiapkan barang mereka. Mereka berangkat pada malam hari untuk menghindari stalker.

“aigyo, anak appa yg cantik apa kabarnya?” sapa Sungmin pada Amber ketika mereka tiba di rumah mereka yg dulu. Di korea Utara.

“aku lelah mau istirahat.” Amber tak membalas sapaan Sungmin dan langsung masuk ke kamarnya.

“sejak kau menyuruh Amber dikembalikan, dia menjadi seperti itu. Bahkan ia tidak ada makan, hanya minum susu. Aku khawatir ia akan sakit bila seperti ini.” Jelas Sunny. Sungmin pun hanya bisa menatap putrinya sedih.

“pihak Selatan memberitahuku, bila keadaan memburuk, mereka akan melepas Amber. Lebih baik sekarang kita mencarikan Amber namja yg lain.” Usul Sungmin

“aku setuju denganmu yeobo” balas Sunny. Taemin kaget mendengar perbincangan Appa dan eommanya.

“Appa? Eomma? Bagaimana dengan perasaan Amber noona?? apa kalian tak melihat keadaannya sekarang, baru tiga hari berpisah saja ia sudah seperti mayat hidup, bagaimana mungkin kalian berniat memisahkan mereka selamanya?” protes Taemin.

“ini yg terbaik untuk noonamu Taemin-ah! Kalau ia terlalu terpaku pada Kibum, ia hanya akan sakit.” Jelas Sungmin pada anak bungsunya itu. Tanpa mereka sadar Amber mendengar semua perbincangan itu dibalik pintu.

“jadi… Key… melepasku?” lirih Amber. Ia merosot terduduk di balik pintu.

End Author POV

*keesokan harinya

Amber POV
“Appa!! Eomma! Oppa, Taeminnie! selamat pagi” sapaku pada mereka di meja makan, semalam setelah mendengar perbincangan Appa dan eomma, aku memutuskan berubah.

“aigyo, adikku sudah ceria!!” goda Donghae oppasambil mencubit pipiku. Aku pun menggembungkannya manja.

“Appa, eomma, aku izin mau ke salon ya? Mau potong rambut.” Pamitku pada eomma dan appa setelah selesai sarapan.

“biar oppa mengantarmu!” tawar Hae oppa, aku mengangguk. Kami pun pergi ke salon.

“mau potong seperti apa?” tanya penata rambut di salon paling terkenal di korea utara.

“tolong di potong pendek sekali. *rambut Amber di teaser electric shock” Aku melihat penata rambut itu kaget, begitu juga donghae oppa.

“anda serius agasshi?” tanya penata rambut. Aku mengangguk.

“Amber?” tanya Donghae oppa.

“tenang saja oppa!!” jawabku. Penata rambut itu pun bekerja sesuai arahanku. Setengah jam kemudian, rambut panjang sepunggungku telah hilang berganti rambut pendek ala namja. Kupakai topi yg memang sudah kubawa di tasku untuk menutupi rambut pendekku.

“kenapa kau memotong rambutmu Am? bagaimana kalau key tahu dan tidak menyukainya?” aku hanya tertawa garing mendengar pertanyaan Donghae oppa.

“Oppa tenanglah, aku mendengar percakapan Taemin, eomma, dan appa. Kata appa Key sudah melepasku karena keadaan tak terkendali, bahkan eomma dan appa akan mencarikan aku namja lain. Aku hanya ingin bebas sebentar sebelum mereka menjodohkanku lagi. Yah… oppa tahukan, karena aku anak yeoja satu2nya, ya aku harus siap menjadi boneka mereka. Perasaanku tak penting oppa.” Jelasku pada Donghae oppa. Kulihat sinar kemarahan di mata donghae oppa.

“bagaimana mungkin eomma dan appa berpikiran seperti itu??” oppa terlihat geram.

“sudahlah oppa.” Aku menepuk bahunya.

“Amber kenapa denganmu?’ tanya appa melihat tatanan baruku.

“appa, bisakah aku ikut tim militer di sini. Yahh, appakan tahu aku juga lulusan angkatan darat!” pintaku pada Appa dan sukses membuat appa dan eomma kaget.

“Amber? Kau itu yeoja! Mana boleh seperti itu!!” protes eomma.

“jebbal eomma, appa!!” pintaku dengan sangat. Mungkin karena melihat besarnya keinginanku, appa akhirnya setuju. Yeay!!
“sesuai dengan bakatmu, appa akan memasukanmu di tim penyusun misi. Karena disana kekurangan orang.” Jelas Appa, aku langsung memeluk appa bahagia.

“gomawo appa!” ucapku.

End Amber POV

Seminggu kemudian

Key POV

“OPPA!!” Mimi berlari menghampiriku yg sedang duduk tak bersemangat didepan grand white pianoku.

“wae?” tanyaku.

“Aku dengar Amber eonnie kembali ke Korea utara!!” aku terlonjak kaget, Amber kembali ke Korea utara? Berarti jarak kami tidak jauh?
“tapi oppa…” mimi tak melanjutkan ucapannya.

“kenapa Mi?” tanyaku.

“Amber eonnie, akan menikah dengan namja lain.” Deg… hatiku sakit, sakit sekali…

“Mwo? Dia itu istriku!!”

“oppa, pihak selatan melepas Amber eonnie karena masalah konflik tak kunjung usai, ini sudah sebelas hari. Maka dari itu kemarin selatan mengirim surat pembebasan Amber eonnie untuk menikah lagi atau tidak. Dengan kata lain, kalian akan segera… diceraikan… oppa!! Kibum op…” suara Mimi tak terdengar lagi karena semua menjadi gelap dan hening.

‘Key! Aku sudah tak mencintaimu. Pergilah! Cari yeoja lain!!’ aku menangis menggeleng mendengar keputusan Amber.

‘Amb, aku masih mencintaimu!!’

‘aku tak mencintaimu lagi Key!! Sekarang aku mencintai henry!! Kita berbeda Key!! Sedangkan aku dan Henry sama!’ Amber melepas pegangan tanganku padanya kemudian pergi bersama henry, tak jauh dariku kulihat mereka berciuman mesra.

‘Amber!!’

‘Amber hajima jebbal!! Kembalilah!!’

“AMBER!!” aku terbangun dari mimpi burukku. Air mataku menetes deras.

“Amber… hiks… jangan tinggalkan aku… hiks…” isakku.

“Oppa!! Oppa tenanglah!! Uljima…” kurasakan mimi memelukku.

“Amber Mimi-ya!! Amber akan bersama namja lain!! Hiks…hiks…” aku menangis di pelukannya.

End Key POV

Author POV

Tanpa Key sadari, seorang namja menatap kondisi Key sedih, lantas ia pun menghubungi seseorang.

“hey Niky, kondisinya semakin parah. Tadi ia pingsan dan kemudian sadar karena mimpi buruk kehilangan Joshie. Apa yg harus kita lakukan?” tanya namja itu.

“J hyung, kau terus awasi Key, aku akan awasi Joshie.” Perintah namja diseberang. Setelah itu ia menutup telepon.

“apa? Utara dan Selatan perang?” tanya Key kaget mendengar berita dari Jonghyun.

“ya, Utara menuduh kita melakukan kerja sama dengan eropa. Maka mereka memutuskan perang dan akan menyerang Seoul dalam waktu seminggu lagi.” Jelas Jonghyun.

“hyung, izinkan aku ikut perang.” Pinta Key, Jonghyun melotot.

“kau bisa terbunuh Key!!” larang jonghyun.

“lebih baik aku mati demi kota kelahiranku, toh tak ada gunanya aku hidup hyung!! Aku sudah tak mempunyai siapa2 disisiku hyung, lagi pula separuh jiwaku sudah mati sejak Amber pergi.” Mendengar ucapan Key, Jonghyun terdiam. hingga akhirnya ia mengangguk. Akhirnya Jonghyun, Hanni, Key, dan Yesung akan ikut perang sementara Mimi menjaga eommanya.

Lain di pihak selatan lain pula di pihak utara, untuk perang kali ini, Taemin, dan Amber juga turun tangan, menemani Donghae dan Sungmin. Saat ini Amber tengah menyusun rencana bersama Taemin dan Tim. Namun tiba2 tubuh Amber terhuyung pingsan kebelakang, untung Taemin segera menahannya sehingga Amber tidak membentur lantai.

“Mian semua, sepertinya noona sedang kurang sehat, aku akan mengantarnya ke rumah sakit, Luhan-hyung, kau lanjutkan rapatnya!” perintah Taemin. Luhan yg diberi amanat mengangguk. Taemin segera menggendong tubuh noonanya dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

“saudara Lee?” panggil dokter, Taemin pun mendatangi dokter.

”bagaimana keadaan noona saya dok?” tanya Taemin cemas.

“nona lee mengalami…

Selama seminggu ini Key selalu mual dan terkadang kepalanya pening, Jonghyun menyarankannya istirahat dan tak ikut berperang namun bukan key namanya kalau tak keras kepala, dan hari yg mereka tunggu pun tiba. Kini… Key dan pasukan selatan berdiri beberapa puluh meter dari pasukan Utara dimana Amber tergabung. Key tak dapat mengenali Amber karena perubahan Amber, tapi Key yakin Amber ada disana karena ada Taemin, ia tahu sekali sifat istrinya itu yg sangat menyayangi adik laki2nya itu dan tak pernah membiarkan Taemin maju ke medan bahaya seorang diri.

“PASUKAN UTARA DAN SELATAN! HARI INI AKU MEWAKILI PASUKAN UTARA AKAN MENGATAKAN BEBERAPA HAL, PERTAMA ALASAN KITA BERPERANG ADALAH KARENA EROPA, KEDUA SETELAH PERTEMPURAN INI, HASIL APAPUN YG DIPEROLEH KITA HARUS TERIMA, DAN KETIGA AKU INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT UNTUK KIM KIBUM!!” mendengar ucapan Taemin Key bingung.

“SELAMAT KARENA KAU AKAN MENJADI SEORANG APPA!! AKU PINTA, BILA DALAM PERTEMPURAN INI AKU DAN KELUARGAKU GUGUR, TOLONG JAGA NOONAKU DAN ANAK KALIAN!!” kibum kaget mendengar ucapan Taemin, bukan hanya Kibum, Amber sendiri kaget dan bingung. Karena selama ini Taemin merahasiakannya.

“usia kandungannya sembilan minggu.” Seorang namja maju dari pasukan selatan dan memberi Key sebuah surat rumah sakit.

“Jinki hyung?” namja misterius yg selama ini mengawasi Key adalah Jinki, Lee Jinki sepupu Key dan suami Luna yg merupakan sepupu Amber. Dan orang yg selalu dihubunginya adalah Taemin.

Key membuka surat itu, dan benar, dalam surat yg keluar seminggu yg lalu, dikatakan usia kandungan Amber delapan minggu, dan berarti sekarang sembilan minggu.

“hyung, appa” Key berbisik pada Jonghyun dan yesung. Yesung mengangguk dan angkat bicara.

“GILIRAN KAMI DARI SELATAN YG BERBICARA, KAMI TAHU ALASAN PERANG INI KARENA BERITA KAMI KERJA SAMA DENGAN EROPA IYA KAN? TAPI SEBENARNYA ITU SEMUA SALAH, KAMI BUKAN MEMULAI KERJA SAMA DENGAN EROPA, MELAINKAN DENGAN AMERIKA DAN CHINA. TERUTAMA DI BIDANG INDUSTRI MUSIK. KAMI TIDAK PERNAH BEKERJA SAMA DENGAN EROPA SEPERTI YG DIBERITAKAN HARIAN EROPA ITU. MAKA DARI ITU, APA TIDAK LEBIH BAIK KITA BERDAMAI SAJA SUNGMIN-AH?” tanya Yesung, ia tersenyum pada Sungmin. Sungmin pun mengangguk. Mereka berdua sama2 maju ketengah kemudian… mereka shake hand dan berpelukan. Kemudian para prajurit pun berhambur dan saling berpelukan satu sama lain. Hanya ada dua orang yg diam di tempat. Amber hanya bisa menunduk tanpa sadar ia mengusap perutnya. Ada perasaan hangat mengaliri tubuhnya, mengetahui bagian campuran darinya dan Key kini tengah bertumbuh di rahimnya.

“kau tak berniat mendatangi istrimu hah? kau perlu sapa anakmu Bum!!” yesung dan Sungmin menghampiri Kibum dan mendorong kibum mendekat ke Amber, begitu juga dgn Taemin, Jonghyun, Donghae, dan Hanni yg menarik Amber ketengah, mendekat pada Key.

“nah Bum, sekarang rasa rindumu terobati kan?” goda Jonghyun, wajah Key memerah.

“noona, liat tuh Key hyung sudah ada di depanmu!! Kau tak ingin memeluknya? Bukankah selama ini kau selalu menangis merindukan aroma tubuhnya dan pelukan hangatnya??” celetuk Taemin dihadiahi jitakan Donghae.

“kau tak lihat tuh noonamu malu, lebih baik kita tinggal mereka!! Kkajja!!” donghae dan yg lainnya pun meninggalkan Key dan Amber berdua, lama mereka berdiri dan hanya bisa curi2 pandang, hingga akhirnya Key memberanikan diri.

“Ambeo… bogosshiposseo…” ungkap Key. Amber mengangkat kepalanya kemudian secara tiba2 key memeluk Amber. Kembali merasakan pelukan Key membuat Amber tak dapat menahan tangisnya.

“nado… hiks… nado… bogosshipo… boo…hiks…” balas Amber sambil terisak. Key mengelus rambut Amber lembut.

“uljima… mulai sekarang aku tak akan membiarkan seorang pun memisahkan kita, karena aegi kita pasti akan menyatukan eomma appanya lagi!!”  key menghapus air mata Amber kemudian berjongkok, menempelkan kepalanya diperut Amber.

“Aegi-ya… ini appa!!” Key menyapa anak mereka di kandungan Amber, Amber terharu melihat tingkah  Key.

“kau lihat mereka sangat so sweet!” celetuk donghae pada Jinki yg sedang melihat pasangan itu dari jauh. Tiba2 saja Jinki mengeluarkan hpnya dan memotret semua moment itu, donghae mengikutinya namun Donghae merekam.

“aku rasa kita perlu membantu memberitahu rakyat semua dampak baik pernikahan mereka?” usul Jinki, Donghae mengangguk setuju, mereka memanggil Taemin, hanni, dan Jonghyun juga orang tua mereka dan memulai rencana itu.

End Author POV

Key POV

Kemarin appa dan abneonim menyuruhku menjaga Amber di rumah kami di Seoul, karena mereka harus mengurus beberapa hal di Beijing dan Amerika bersama seluruh keluarga kami kecuali kami berdua. Mereka bilang Amber tak boleh kecapaian karena sedang hamil, yahh… jadilah kami ditinggal berdua. Tidak apa2 sih, justru menguntungkan karena aku punya waktu berdua Amber.

Amber sedang menonton tv sedangkan aku memasak, namun tiba2 dia berteriak.

“Boo!! Cepat kesini!!” teriak Amber, aku segera menghampirinya.

“kenapa By?” tanyaku.

“lihat itu!!” perintahnya menunjuk tv, aku menoleh dan… MWO? Kenapa moment kami setelah batal perang menjadi headline news?

Mc       :           baiklah, hari ini kita kedatangan tamu spesial yg akan menjelaskan tentang moment2 ini. Silahkan masuk Lee Donghae-shi, Kim Jungmi-shi.

LD        :           anyeong, namaku Lee Donghae, kakak kandung Amber.

KJ         :           Kim Jungmi imnida, Kibum yeodongsaeng.

Mc       :           kedatangan kalian untuk menjelaskan moment ini, benarkan?

KJLD     :           nde

Mc       :           bisa dijelaskan, kenapa judul videonya adalah penyelamat?

KJ         :           hm, sekitar tiga bulan yg lalu Kibum oppa melangsungkan pernikahan diam2 dengan Amber eonnie. Mereka memang kebetulan satu sekolah sejak kecil, seperti yg diketahui, Kibum oppa tidak besar disini melainkan di amerika, nah begitu juga dengan Amber eonnie, mereka bersahabat sejak kecil dan tumbuh bersama, hingga akhir saling jatuh cinta. Awalnya mereka bingung bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Hingga aku dan Luna menyarankan mereka untuk menikah diam2, semua itu dilakukan. Namun baru saja dua bulan menikah, berita itu terbongkar, akhirnya Amber eonnie dipulangkan ke Amerika untuk melindunginya dari kecaman rakyat yg tidak suka. Sejak berpisah dengan Amber eonnie, Kibum oppa seperti orang kehilangan semangat hidup, membuat kami sedih dan tak tega.

LD        :           sementara Amber, setelah dipisahkan secara paksa dengan Kibum, ia tak mau makan dan mogok bicara, membuatku dan adikku bingung. Kami pun membawanya kembali ke korea utara, di korea utara ia merubah penampilannya dengan harapan mempengaruhi perubahan perasaan pada Key, ia hampir menyerah untuk mencintai Key. Kemudian terjadilah perang antara utara dan selatan karena salah paham dan diperang itu aku, adik2ku, ikut. Begitu juga kibum. Beberapa saat sebelum perang, sebuah berita bahagia muncul. Adikku ternyata sedang mengandung sembilan minggu, saat itu kami tidak ada yg tahu kecuali Taemin dan Jinki. Setelah Taemin  mengungkapkan kehamilan adikku, pihak selatan mengungkap kebenaran masalah eropa yg ternyata hanya adu domba.

Saat itu juga adikku bertemu dengan suaminya setelah hampir 3 minggu terpisah. Dan moment ketika Kibum melakukan interaksi dengan aegi mereka di kandungan Amber itu kami abadikan. Yg berwujud foto adalah hasil dari Jinki, dan yg berupa video adalah hasil rekamanku.

Mc       :           wah, ternyata putri Amber dan pangeran kibum perjuangan cintanya sangat besar ya? Mungkin kalau tidak karena berita kehamilan Amber, semua kebenaran itu tak akan terbuka dan kita pasti perang. Sekarang kita semua mengerti. Pernikahan pengeran kibum dan kehamilan Putri Amber memang penyelamat hubungan persaudaraan Korea utara dan selatan. Terima kasih untuk Kim Jungmi-shi dan Lee Donghae-shi atas waktunya, untun pemirsa sekian headline news spesial wawancara utara selatan hari ini, saya Ryo Eun Jung pamit undur diri.

Tanpa sadar air mataku menetes, begitu juga dengan Amber. Aku bahagia. Bahagia sekali.

5 bulan kemudian

Kandungan istriku sudah tujuh bulan lewat satu minggu, saat ini kami sedang membuka hadiah2 dari rakyat untuk aegi kami, oh ya, menurut dokter aegi kami kemungkinan besar namja. Bila namja aku ingin memberinya nama Kim JaeBum atau nama baratnya Joshep kim. Kalau yeoja akan akan memberinya nama Kim Kae In dan nama baratnya Keysha Kim. Jadi kami memanggilnya Joshie dan Key. Sebenarnya itu adalah nama kecil kami. Namaku Key Kim dan Amber dulu bernama Joshephine Lee dipanggil Key dan joshie. Maka dari itu kami ingin memberi nama anak kami dengan nama penuh sejarah itu.

“Boo” panggil Amber manja.

“apa sayang?” tanyaku.

“aku lapar…” keluhnya. Aku tersenyum dan segera memanggil pelayan.

2 bulan kemudian

Aku menggendong putra sulungku, yg kuberinama Joshep, sedangkan putri bungsuku digendong Mimi, yup… anak kami kembar. Amber masih terbaring lemah setelah melahirkan secara normal. Kelelahannya berlipat ganda daripada wanita melahirkan biasa karena ia melahirkan anak kami kembar. Mengenai takhta kerajaan, takhta itu jatuh padaku karena aku lebih dulu memberi appa cucuk namja, tapi aku tak mau sekarang, aku ingin yg menjadi raja sebelumku adalah Jonghyun hyung karena ia panutanku, appa setuju sehingga sekarang takhta dipegang hyungku.

“dia sangat mirip denganmu” gumam Amber mleihat Joshie di pelukanku. Aku mengangguk.

“tampan seperti appanya.”

“tapi pintar seperti eommanya” balasku.

“ich liebe dich Fursten der Zwei Herzen Zwei Seelen” *aku mencintaimu pangeran dua hati dua jiwa*  ucap Amber.

“Ich liebe auch die drei tochter des blutes zwei herzen.” *Aku mencintaimu juga putri tiga darah dua hati* Balasku mencium keningnya lembut.

“Hey aufhoren sich vor uns!” *Hey! Jangan bermesraan didepan kami!* tegur luna. Hanya dia dan Jinki hyung yg mengerti apa yg kami ucapkan.

“lassen, kampfen sie um heraus, es war eine sehr lange und anstrengend. Jetzt ist es zeit fur sie, die fruchte ihrer arbeit genießen” *biarkan, perjuangan mereka agar dapat bermesraan itu panjang dan melelahkan. Sekarang memang waktunya mereka menikmati jerih payah mereka* kini giliran Jinki hyung yg bicara.

“YA Urineun mollasseo!!” protes yg lainnya. Kami pun tertawa.

endd

Rain

rain

by : Anisa N Amaliya R

rain wet the foliage in the park …
frogs shouted …
The animal hide …
rapid steps of humans …
I stand …
survive in the midst of torrential rain …
not … not the usual rain …
rain but sorrow …
I sad …
since I left to go …
by lover that I love …
not … not leaving that lasting …
but …
a betrayal …
He went for another girl …
he leave me alone …
in that deep wound …
nothing to regret …
angry … just looks like a child …
I’m asking you …
what should I do …
Move On??
What do you think it is that easy …
O bastard??
I already love you …
how could I forget all about us …
all happy, sad, sweet, bitter … and wound that you give …
how shall I forget that??
answer me bastards!

satu jam untuk seribu tahun

satu jam untuk seribu tahun

by : Anisa N Amaliya R

ku tahu semua ini sudah tak berarti untukmu…
ku tahu aku tak sempurna seperti dirinya…
dan aku tahu aku tak layak untukmu…

tetapi…
tak bisakah kau pandang aku, walau hanya sekejap…
tak bisakah kau melihatku, walau hanya sesaat….
tak bisakah kau lihat… seberapa besar sakit yg kurasa…
karena mencintaimu…

mencintaimu….
bagaikan meneguk madu… yg dicampur dengan racun…
manis… namun menyakitkan…
bagai memetik bunga mawar…
indah, namun melukai…

sayang…
tak bisakah kau tetap disini….
walau hanya satu jam…
biarkan ku merasakan hadir mu…
sebelum ku harus kehilangan mu…
satu jam saja…
biarlah ku rasakan pelukan hangat dirimu…
sebelum ku harus melepaskan untuk dirinya…

sayang….
izinkan ku pendam rasa ini…
izinkan ku tulis namamu dihatiku…
walau kutahu, ku kan terluka…
ku akan bertahan…
bukan hanya satu jam…
tetapi seribu tahu lagi…
hingga ku tak tahu bagaimana rasanya…
mencintaimu…
hingga kutemukan Kau yg lain…
hingga saat itu tiba…
izinkan ku tetap mencintaimu…

An hour for a Thousand Years

an hour for a thousand years

by: Anisa N Amaliya R

I know all this is not meant for you …
I know I’m not perfect like him …
and I know I do not deserve you …

but …
can not you look at me, even just a moment …
can not you see, even if only for a moment ….
Can not you see … how much pain that I guess …
because the love …

love you ….
like a gulp of honey … which is mixed with poison …
sweet … however painful …
like picking roses …
beautiful, but the hurt …

dear …
you can not stay here ….
even one hour …
let me feel your present …
before I had to lose you …
one hour …
let me feel warm hug yourself …
before I had to let go for her …

dear ….
let me guess this buried …
Let me write your name my heart …
though I know, it hurt me …
I will survive …
not just a one hour …
but a thousand know anymore …
until I do not know how it feels …
love you …
until you find the other …
until the time comes …
let me love you …

my diary

Cinta seorang Ibunda

 karya : Anisa N Amaliya R

Hari ini ku duduk sendiri…        

Di tepi sebuah danau yang indah dan tenang…     

Mungkin semua berpikir ku duduk menunggu seseorang yang akan mendatangi ku…                                                                                                                    

Ya…Mereka benar…

Aku memang menunggu seseorang…                                                                                                

Tapi ku tahu bila ia tak akan datang…                                                                                                                                      

Ku disini hanya bermain dengan angin…                                                            

mendengar pesan apa yang ia bawa…                                                             

Karna ku tahu ia menitipkan pesannya dengan angin…                                                                                                      

Meski sepi tapi ku tahu ia akan mengawasiku dari sana…                                                                                           

Dan ia lah Bundaku…

Pikirku pun melayang…                                                                                                                                                               

Ketika ku lihat mentari…                                                                                                                                                                    

Kurindu akan suaranya…                                                                                                                                                                  

Ketika ku lihat hujan…                                                                                                                                                      

Kurindu akan dekapan hangatnya…                                                                                                                                          

Ketika ku bangun pagi…                                                                                                                                                      

Kurindu akan kasih sayangnya…                                                                                                                                      

Bunda…                                                                                                                                                                   

Mungkin takdir telah memisahkan kita…                                                                                                                          

Tapi ku tahu takdir tak akan memisah cintamu padaku…                                                                                        

Kasih sayangmu padaku…                                                                                                                                                    

Terima kasih bunda…                                                                                                                                                                  

Atas jasamu selama ini…                                                                                                                                             

mungkin hanya ini yang dapat ku sampaikan…                                                                                                                    

padamu bunda…                            

GRADE IX F *PART 1*

biodata

AAS NUR APRIYANINGSIH (APRIL 7 1998)

ADIT ARIETYA SEPTIANNUR (SEPTEMBER 19 1998)

ANISA NOOR AMALIYA RAHMI (NOVEMBER 15 1997)

ASTIKA DWI SAWITRI SETYONINGRUM (JULI 26 1998)

CORNELIA VIVI ADYASARI PUSPITA (OKTOBER 20 1997)

DEBBY AYUSTINA RAMADHANTY (JANUARI 13 1998)

HILDA APRILLIA (APRIL 18 1998)

LARASATI URBANINGRUM (MEI 21 1998)

LARASISCA DELLA FARADILLA (MEI 23 1998)

Fiction [ I Love U] (KeyBer Need a Time Machine)

Fiction [ I Love U] (KeyBer Need a Time Machine)

Author   :           Park Yoora *Onew Wife*

Tittle     :           Fiction [I Love U]

Genre   :           Sad, Romance, Jelous, family, friendship.

Shoot    :           1 (Divided 6 scene)

Note     :           Holla, nae a Pretty author is back. Ini ff KeyBer yg bisa dibilang sejenis ama ff MinStal S.A.R.A.N.G.H.A.E. ya gk?? Bandingin ndiri deh. Okee?? Pertama mau bikin adegan Nc, tpi bingung mau di bagian mana? Karena ini kn ff dadakan yg dibuat dlm waktu 1 jam aj, jdi please kalo jelek jgn protes ama saya, protes ama jari” saya yg mengetik. Okeee?? Hmm… untuk ff Keyber yg satunya yg wktu itu di di janjikan, mian belum bisa publish karena fd yg dipake buat ff itu lg ama Chika eonnie yg sedang melanjutkan ff Keyber lainnya. Nanti kalo udh ada langsung deh. Ya udh capcus monggo di bca. Jgn LUPA RCL!! Oh ya, bagi para Antis!! Menjauhlah sebelum marah-marah pada kami. Okeee?? Terakhir itu pesan dari 3admin cantik SHINee wife’s.

 

-1-                                                                        

Amber POV

            “ayo Am… kau bisa… pasti!!” Kibum terus menyemangatiku. aku mulai kelelahan karena sudah dua jam bergelut dengan kematian.

            “Demi aku AM… ayo kau bisa!!”

            “ARGGGGGHHHH…” erangku. Kurasakan sesuatu keluar dari bagian bawah tubuhku. Suhu semakin dingin dan perlahan cahaya meredup. Sayup- sayup kudengar panggilan Kibum.

            “Am… bangun…” setelah itu semua terang benderang dan cahaya itu membawaku ke putaran dimensi yg tak kuharapkan.

            –

Aku menatap namja yg kucintai itu sedang tertawa bahagia bersama gadis cantik itu. Kim Kibum yg dingin, angkuh, dan jutek itu akan menjadi ceria, baik, dan perhatian bila sudah bersama gadis itu, Jung Nicole. Aku sadar aku tak secantik ia, tak sebaik ia, dan tak sesexy ia. Bahkan ayah dan ibu Kibum sangat menyayangi Nicole sama seperti juga aku, yg berstatus istri sah Kibum. Ya, namja itu adalah suamiku. Pernikahan kami sudah berjalan 2 tahun dan itu semua karena perjodohan orang tua kami. Aku harus menikah dengan Kibum untuk membantu perusahaan keluarga Kibum yg saat itu mengalami kemunduran. Dengan pernikahan ini, keluargaku membantu keluarga mertuaku.

Dari dua tahun pernikahan kami, aku memiliki seorang aegi yeoja bernama Kae In, hmm… Kae In ada karena kecelakaan pada suatu malam ketika Kibum pulang dalam keadaan mabuk dan semua itu pun terjadi.

            Sejak awal pernikahan kami, Kibum tidak mencintaiku sama sekali, awalnya kami hanya sahabat hangat, namun semua kehangatan itu berubah sejak perjodohan dan pernikahan ini. Bahkan aku ingat sekali, saat aku melahirkan Kae In, Kibum tidak ada di sampingku karena ia menjemput Nicole di bandara. Justru sepupunya Jonghyun yg menemaniku juga sahabat-sahabatku. Sekyung istri Jonghyun yg mengantarkan Kae In padaku setelah selesai persalinan, dan nama Kae In itu adalah hadiah dari kelima sahabatku Vict, Luna, Krystal, Sulli, dan Sekyung. Kibum baru menjenguk kami 3 hari setelahnya, 3 hari?.

Bayangkan betapa sakitnya perasaanku? Aku memang tidak memintanya untuk mencintaiku, tapi setidaknya perlakukan aku dan anaknya secara normal. Aku berjuang antara hidup dan mati untuk benih yg ia tanam dirahimku, bersabar selama sembilan bulan masa kehamilan, dan berjuang untuk melahirkan. Tapi?? Ia sama sekali tak menganggap kehadiran kami. Dan semua itu karena ia tak mengharapkan kami.

Bila ditanya apa aku cemburu melihatnya bersama Nicole? jawabannya iya. Aku cemburu. Sangat cemburu, aku sudah menyukai Kibum sejak kecil, namun saat SMP Kibum menyukai Nicole yg menjadi teman sebangkunya di kelas mulai saat itu hingga sekarang. Mereka selalu disekolah yg sama dan ruang yg sama. Sementara aku lebih muda setahun dari mereka.

Sahabat-sahabatku dan orang tua Kibum sering menegurnya, dan kau tahu apa jawabannya?? ‘buat apa cemburu? Toh ia yg menjadi istriku? Aku memilihnya daripada Nicole?’ memang kau benar suamiku dan aku istrimu, tetapi… apa ini yg wajar dirasakan seorang istri? Dibuang dan tak dianggap?? Apa ini yg pantas dilakukan suami yg sekarang sudah memiliki seorang aegi berusia dua bulan yg bahkan tak pernah dipeluk olehnya?

Segera kupeluk Kae In, aku tak ingin merasakan eommanya sedang marah dan cemburu melihat appanya dekat dengan yeoja lain. Ia tak boleh tahu.

“Kae-ah… eomma sayang kau nak…” bisikku pada Kae In digendonganku. Kutinggalkan Kibum yg sedang bercanda dengan Nicole di dapur dan pergi ke tempat rahasiaku. Apartement pribadi yg dihadiahkan papa saat berusia 20 tahun.

Aku sedang duduk di ruang santai sambil menonton tv sementara Kae In sedang terlelap tidur di box bayinya. Tak ada acara yg seru, tanganku sibuk mengganti chanel hingga sebuah berita menohokku.

‘SHINee Key memiliki hubungan dengan Kara Nicole’ itu berita Kibum, Aku lupa memberitahu, kami berprofesi sebagai artis. Kibum adalah member sebuah Boyband bernama SHINee dengan member Jinki oppa atau nama panggungnya Onew, Jonghyun, Minho, dan magnaenya Taemin. Di grup itu Kibum bernama Key karena sudah banyak member Boysband bernama Kibum. Sementara Nicole tergabung dalam GirlsBand KARA. Aku juga tergabung dalam sebuah GirlsBand bernama f(x) bersama Victoria, Luna, Sulli, dan Krystal. F(x) di pairing dengan SHINee di perusahaan kami.

“Sampai kapan kau bertahan?” tanya sahabatku Niel, saat ia mengujungiku dan Kae In bersama istrinya Yoora.

“Molla” jawabku.

“Kau terlalu diam eonnie… sesekali tunjukan kalau kau marah eon, kau istrinya dan kau tak berhak di perlakukan seperti ini!!” protes Yoora. Aku hanya tersenyum getir.

“menjadi istri bukan berarti berhak atas dirinya.” Gumamku.

“sampai kapan kau harus seperti ini eon?” tanya Yoora lagi.

“hmm, sampai aku merasa tak sanggup lagi. Aku sanggup karena Kae yg selalu mengingatkanku untuk mencintai appanya.” Lirihku.

“hmm, ya sudahlah. Kami hanya berharap yg terbaik untukmu. Semoga si bodoh itu segera sadar bahwa ada yg tersakiti, yaitu…”

“Nicole juga tersakiti karena pernikahan ini Niel-ah.” Aku memotong perkataan Niel.

“semua tersakiti, Kau, Nicole, dan… Kae.” Yunho oppa masuk ke ruangan dan bergabung.

“kau harus sabar menunggu cinta Kibum. Aku yakin suatu saat tuhan akan membawa Kibum untukmu. Tuhan maha adil” nasehat Yunho oppa. Aku mengangguk, oppa pun mengambil Kae di box bayinya.

“lihat… Kae… ia begitu menyerupai kalian berdua. Wajah appanya namun memiliki mata dan kecantikan eommanya.” Aku terharu mendengar komentar Yunho oppa.

Yunho oppa benar, aku harus sabar. Aku harus yakin suatu saat Kibum akan mencintai kami. Menerimaku apa adanya meski aku tomboy.

*~~~*

Pagi ini kulihat kasur disebelahku sudah kosong, ia sudah pergi pada pekerjaannya. Ini yg setiap hari aku alami. Bangun sendiri tanpa suami di sampingku, miris dan sedih rasanya. Tiba-tiba Kae menangis. Aku menghampirinya di box bayi dan menggendongnya.

“Cup cup sayang… eomma disini… jangan menangis lagi ya??” aku berusaha menenangkannya. Saat itu juga seseorang masuk ke kamarku. Ternyata April eonnie, kakak kandungku.

“Ehh… kenapa dengan Key?” tanya April eonnie, nama western Kae In adalah Keysha. Nama pemberianku, karena nama itu akan mengingatkanku pada cintaku. Kibum.

“Molla eonni, ia menangis.” Jawabku. April eonnie mengambil Kae in dari gendonganku, anehnya Kae berhenti menangis saat berpindah gendongan.

“Kau sedang sedih atau gundah, benarkan?” tebak April eonnie. Ba…bagaimana mungkin ia tahu? Aku mengangguk.

“Keysha merasakan perasaanmu Yunnie. Ia tahu eommanya sedang sedih.” Jelas April eonnie. Aku terdiam. jadi… Kae merasakannya?

“hmm, bagaimana kalau kau ikut liburan pelayaran bersamaku, sepupu-sepupu kita dan Yunho besok?” tawar April eonnie. Hmm… boleh juga.

“boleh deh, aku juga sedang free job seminggu ini. Hmm, tapi… Kibum sedang full. Ahh, walau ia libur ia juga pasti tak akan ikut. Boleh deh eon.” Putusku. April eonnie pun membantuku untuk bersiap-siap.

“Bum, besok aku akan berlibur bersama Kae In, Yunho oppa, Jane, April eonnie, dan sepupu-sepupuku. Hmm, tak apa-apa kan?” tanyaku pada Kibum saat mau tidur. Ia mengangguk singkat dan langsung tidur membelakangiku. Aku berusaha menahan tangisku melihat sikapnya. Kibum-ah… sampai kapan kau menyiksaku seperti ini?

-2-

“hati-hati ya!!” pesan sahabat-sahabatku saat mengantarku di dermaga, tanpa Kibum tentunya. Ia sedang ke Incheon bersama Nicole untuk pemotretan. Aku mengangguk. Keluargaku pun memulai pelayaran dengan kapal pesiar milik haraboji.

Pada malam harinya, pelayaran indah yg kami harapkan pudar, terjadi badai. Aku terus memeluk Kae yg tertidur dalam pelukanku. Sementara para awak kapal sibuk di luar sana.

“Amber!!! Cepat kesekoci!! Lambung kapal bocor!!” teriak April eonnie. Aku dan Kae langsung naik ke sekoci. Bersama sepupu-sepupuku. Tunggu!! Foto pernikahan kami!!

“Eonn! Jaga Kae! Ada yg ketinggalan di kamarku!!” aku menyerahkan Kae pada Hannie eonnie dan turun.

“bahaya yun!” peringat Yunho oppa.

“aku harus mengambil foto pernikahan kami. Bila aku tak sampai, oppa tolong bilang sama Kibum untuk mencintai Kae!! Bilang padanya aku mencintainya. Suruh ia mengambil semua suratku untuknya di tumpukan bajuku di lemari kamar kami di rumah eommonim, jebbal.” Pesanku pada Yunho oppa kemudian berlari masuk.

“YA YUNNIE!!!” teriak semuanya namun tak kuhiraukan. Yg kupikiran hanya foto pernikahan kami.

Kibum POV

“Maafkan aku Bum… maafkan aku… jaga diri baik-baik… jaga uri ttal… mianhae… good bye…” istriku menyerahkan Kae padaku dan menghilang. Andwe… andwe…

“ANDWE!!” aku terbangun dari mimpiku dengan keringat dingin mengalir. Andwe… itu tak boleh terjadi… andwe…

Karena mimpi itu aku tak berani tidur lagi, aku takut mimpi itu kembali. Aku takut itu jadi kenyataan, andwe… ia tak boleh meninggalkanku, andwe…

“KRINGG” telepon rumahku berbunyi padahal jam masih menunjukan pukul 6 pagi. Segera kuangkat telepon tersebut.

“Yeoboseoyo…”

“Kibum… kapal istrimu tenggelam.” Aku kaget mendengarnya, ini suara eomma.

“Mwo?? Terus bagaimana keadaan istri dan anakku eomma?” tanyaku panik.

“Kae selamat. Tapi… istrimu…” eomma tak bisa menjelaskannya.

“kenapa dengan istriku eomma??” tanyaku.

“ia tak di temukan. Kau cepat ke rumah!!” aku kaget mendengarnya. Istriku… tak di temukan?

“Mianhae Bum… seharusnya kucegah ia… seharusnya tak kubiarkan ia pergi dari sekoci dan mengambil barang itu. Mianhae… hiks…hiks…” Hannie menangis menjelaskan.

“apa… barang… yg membuat istriku pergi dari sekoci demi mengambilnya?” tanyaku gugup.

“foto… pernikahan kalian…” lirih April noona. Foto pernikahan kami?

”Hmm, istrimu berpesan padaku, bila ia tak kembali, kau harus mencintai putrinya, dan ia ingin kau tahu… bahwa ia mencintaimu. Ia menitip  surat untukmu yg di simpannya di lemari kalian di rumah ini” Hatiku perih mendengar penjelasan Yunho hyung. Istriku…

Dear Kibum,

Ini pertama kalinya aku menulis surat untukmu. Kau ingat ini tanggal berapa? 14-02-2011. Tepat dua minggu setelah kita menikah. Kau tahu? Hari ini dikenal sebagai hari kasih sayang di seluruh dunia, aku berharap hari ini kau akan menyayangiku. Namun, itu mimpikan? Hari ini aku lihat kau memberikan bunga dan coklat untuk Nicole. aku sakit melihat itu semua, namun melihat senyummu… aku merasa bahagia. Karena bahagiamu adalah bahagiaku. Selamat hari kasih sayang suamiku…

 

Istrimu.

 

Kubaca surat itu dengan berkaca-kaca. Kubaca surat yg lain.

 

Dear Kibum,

Hari ini tanggal 25-05-2011, kau ingat hari ini? Ini adalah hari peringatan tiga tahun debutmu sebagai SHINee. Chukkae… aku senang melihatmu di atas panggung itu, tersenyum pada semua fans sambil menerima bunga dari semua member SMTOWN. Aku ingin memberimu bunga di belakang panggung, tapi lagi-lagi Nicole yg melakukan itu lebih dulu. Aku selalu kalah darinya, kalah cantik, pintar, sexy, dan ia juga pintar masak. Aku juga kalah darinya dalam mendapatkan cintamu, aku mencintaimu sejak kecil, namun akhirnya Nicole yg menjadi cinta pertamamu. Aku pun akhirnya memberi bunga itu untuk Jonghyun. Bunga yg seharusnya untukmu. Tapi lagi-lagi karena senyum mu aku mengalah. Biarlah aku sakit selama kau tersenyum aku bahagia. Selamat hari debut suamiku.

 

Istrimu

 

Surat ini berwarna biru pearl, lambang SHINee. Kubaca surat lain berwarna pink.

 

Kibum nae saranghae,

Sengil chukkae… hari ini ulang tahunmu, 23-09-11. Hmm, beberapa hari yg lalu ulang tahunku. Aku bahagia kau menghadiri perayaannya bersama teman-teman, namun mengapa lagi-lagi aku harus sakit melihat kedekatanmu dengan Nicole?? sampai kapan aku harus bersabar??

 

Istrimu.

 

Setelah itu kubaca surat lain berwarna biru gelap.

 

Kibummie nae kyeopta seobang,

hari ini aku memeriksakan diri kedokter, aku kaget karena aku hamil satu bulan. Hmm, hari ini tak akan kulupakan 03-06-12. Aku bahagia kita akan segera menjadi orang tua, namun… melihat raut enggan di wajahmu membuatku sakit. Sebegitu bencinya kah kau padaku kibum? Terlebih setelah kecelakaan satu bulan yg lalu? Walau aku dapat melihat perintah mengguguran kandungan ini dari matamu, namun aku tak dapat melakukannya. Aku takut Bum… aku terlalu mencintai mu… juga anak ini…

 

istrimu

 

terakhir kubuka surat yg berada paling atas.

 

Kibum my love,

Hari ini putri kita lahir tepat pada hari kasih sayang 14-02-13, ia persis sepertimu. Wajah yg sama, model hidung, bibir, dan alis yg sama. Namun matanya sepertiku. Itu sih kata Yoora. Sahabat-sahabat kita memberinya nama Kae In, mirip namamu kan?? Aku memberi nama westernnya Keysha Kim. Sehingga panggilannya Key, seperti namamu. Tahu kenapa aku memberi nama itu? Karena aku mencintaimu dan putri kita. Kalian adalah yg terpenting untukku, kalian kunci hatiku. Aku rela menangis agar kalian dapat tertawa, aku rela tersakiti asal kalian bahagia. Kau dan Keysha adalah yg terpenting untukku, seperti sumber energiku. Walau kau belum menerimaku sebagai istrimu, setidaknya aku harap kau mencintai Key. Karena bagaimana pun ia putrimu dan berhak atas cintamu. Aku mencintai kalian.

 

Istrimu.

 

Aku menangis membacanya. Hatiku sakit mengetahui semua penderitaan istriku. Aku salah, sangat salah.

“aku… mencintaimu juga… mian kau mengalami semua penderitaan ini… mian… hiks…” aku terduduk lemas di lantai.

“sudahlah Kibum, penyesalan selalu datang terlambat. Terkadang kita baru menyadari kita mencintai seseorang ketika orang itu telah pergi.” Ucap Minho.

-3-

*5 bulan kemudian*

Istriku belum ditemukan, tim SAR sudah angkat tangan, aku masih berharap ia ada dan akan kembali pada kami suatu saat nanti. Saat ini putriku sudah berusia tujuh bulan. Ia cantik seperti eommanya, sangat cantik. aku tinggal bersama orang tuaku lagi karena tak ada yg menjaga Kae bila aku bekerja selain eomma.

Aku rindu istriku, sosok Amber Joshephine Liu yg tomboy tapi manis, jutek tapi care, juga pintar namun bodoh karena selalu kena jebakan kami. Hmm, untuk Nicole, kini ia sudah menikah dengan kekasihnya JinWoon.

Bila selama ini istriku selalu berpikir aku menyukai Nicole, ia salah. Aku mencintainya sejak kecil, sejak TK. Namun ia tak pernah menyadarinya dan aku tak pernah mengungkapkannya. Aku tak pernah membenci pernikahan ini, namun aku tak tahu bahwa ia juga mencintaiku dan aku takut menyakitinya bila memaksanya mencintaiku. Benar kata Minho, penyesalan selalu datang belakangan.

*7 tahun 5 bulan kemudian*

besok ulang tahun Kae yg ke delapan, sampai sekarang Amber belum kembali, aku tak berniat mencari penggantinya. Aku masih terlalu mencintainya. Padahal orang tua Amber sudah membiarkanku untuk menikah namun aku menolaknya, aku terlalu mencintai Amber dan Kae. Bagaimana mungkin aku menikah??

Saat ini aku sedang di LA untuk melakukan SMTOWN concert bersama artis lain, posisi Amber di f(x) dibiarkan kosong. SM juga tak ada niat mencari pengganti.

LA adalah kota kelahiran Amber, aku berharap dapat menemukannya di tempat ini. Kota ini penuh kenangan mengingat aku berkenalan dengan Amber sejak aku pindah ke LA saat berusia 3 tahun dan bertetangga dengannya. Kemudian saat aku kembali ke korea, Amber dan keluarganya juga pindah ke korea. Kami selalu sekolah di tempat yg sama walau ia menjadi hoobaeku, kami juga merintis menjadi artis bersama, lulus audisi bersama, dan menjadi artis bersama. Tanpa kusadari aku menangis mengingat semua itu.

“Appa!!” panggil Kae padaku saat dibalik panggung.

“kenapa sayang?” tanyaku kemudian menggendongnya.

“ibu guru Joshie berkata padaku, bahwa nilaiku sangat bagus hari ini…” ungkap putriku. Aku tersenyum dan mengusap kepalanya lembut. Ia pintar, sangat pintar seperti eommanya.

“Baguslah, oh ya, bagaimana sekolah Kae tadi?” tanya ku. Ia tersenyum.

“hmm, semua teman-teman senang mendapat undangan ulang tahun Kae. Mereka senang. Hm, appa kenapa menangis?” tanya Kae.

“Appa hanya merindukan eommamu sayang. Appa sangat mencintai eommamu.” Lirihku. Kae mengusap airmataku.

“Kae juga. Dan kae yakin eomma juga mencintai appa. Jadi appa jangan menangis demi cinta eomma pada appa ya!!” Kae tersenyum walau ia sendiri juga menangis. Aku pun memeluknya.

“Eomma… pasti kembali… appa…” gumamnya. Aku mengangguk.

Hari ini Kae akan merayakan ulang tahunnya di rumah kami pada sore hari, sejak masuk SD, ia pindah ke amerika untuk pendidikan yg lebih baik, ia tinggal di amerika bersama April noona dan anaknya June juga kedua orang tua Amber. Aku sering mengunjunginya karena SHINee sudah mulai debut di LA dan sekarang sudah go Internasional. Aku menatap Kae yg tersenyum bahagia saat kuantar ke sekolahnya.

“Kkajja appa… aku perkenalkan appa dengan ibu guruku, itu ibu guru!! ibu guru bisa bahasa korea dengan lancar lho!! Ayo appa!!” Kae menarikku menuju seorang yeoja tinggi dengan rambut panjang diikat setengah dan setengahnya dibiarkan terurai.

“Ibu guru!! Ini appaku!! Namanya Key Kim!!” guru yeoja itu pun membalik badannya. Ia sangat cantik.

“Ah, benarkah? Perkenalkan namaku Joshie Liu.” Liu?? Marga yg sama dengan Amber. Guru itu tersenyum dan senyum itu… seperti senyum Amber.

“Kim Kibum imnida, biasa di panggil Key.” Kami pun berjabat tangan.

“Anda beruntung memiliki putri seperti Keysha, a sangat cantik, pintar, dan aktif.” Pujinya. Aku tersenyum.

“dia seperti eommanya. Cantik pintar dan aktif.”  Ucapku.

“benarkah? Keysha tak pernah bercerita tentang eommanya, hanya bercerita tentang rasa sayangnya pada anda.” Mendengar ucapan guru itu aku paham.

“ia tak tahu seperti apa eommanya. Eommanya menghilang saat kecelakaan kapal pesiar delapan tahun yg lalu, dua bulan setelah Keysha lahir. Sejak itu saya merawat seorang diri.” Jelasku. Guru itu mengangguk.

“nanti sore jadi kan Key pestanya?” tanya yeoja itu pada Kae. Kae mengangguk.

“Eommamu pasti sangat bangga padamu Kae” yeoja itu mengusap kepala Kae lembut dengan senyumnya. Yeoja ini benar-benar seperti Amber.

Aku sedang di dorm SHINee di LA ketika tiba-tiba saja ada telepon dari April noona.

“Mworago noona?” tanyaku.

“Cepat ke rumah sakit!! Kae… ia terjatuh dari tangga sekolahnya dan dilarikan ke rumah sakit!!” aku kaget mendengarnya. Kae… nae ttal…

“Arasseo noona!” aku menutup telepon dan berniat pergi namun ditahan Jonghyun.

“Akan kuantar! Kau bisa membahayakan nyawamu bila mengendarai dalam panik.” Jonghyun mengambil kunci mobil kami dan mengantarku.

“Bagaimana keadaannya noona?” tanyaku pada April noona di lobbi. Disitu juga ada Joshie.

“Molla. Dokter belum keluar.” Jawab April noona. Tak lama dokter keluar dengan terengah-engah.

“apa ada yg bergolongan darah A-? Pasien kekurangan darah sementara stok darah dari PMI kosong. Pasien perlu darah.” Tanya dokter keluar dari ruang UGD. Celaka… golongan darah itu milik Amber, dan yg sama hanya abneonim. Abneonim lagi di afrika. Ottokhe?

“Aku A-. Biar aku yg menyumbangkan.” Aku kaget mendengar Joshie. Golongan darah yg sama?

“ahh…siapa nama anda?” tanya suster meminta data.

“Amber Joshephine Liu. Lahir di LA, 18 september 1992” aku semakin kaget mendengarnya, Amber Joshephine Liu? Lahir di LA? 18 September 1992?

“Amber??” gumamku dan April noona juga Jonghyun. Joshie masuk ke ruangan lain.

“Noona… apa mungkin??” tanyaku pada April noona. Noona mengangguk pelan.

“wajahnya mirip dengan Amber.” Gumam Jonghyun. Aku mengangguk.

-4-

“kau tinggal dimana?” tanyaku pada Joshie setelah ia selesai transfusi darah.

“di rumah seorang nenek kakek tua yg menyelamatkanku saat aku terdampar di Jejudo 8 tahun yg lalu. Aku kehilangan suamiku, bahkan ingatanku. Aku hanya tau nama dan tanggal lahirku. Ada apa?” tanyanya. Aku mengeluarkan sebuah kalung.

“kau memiliki kalung ini?” tanyaku. Ia tampak kaget kemudian mengangguk dan mengeluarkan sebuah kalung dari balik kemejanya.

“kau benar Amber… kau Amber… kau… Amber kami yg hilang delapan tahun lalu saat pelayaran ke pulau Jejudo. Kau benar adikku Amber!!” April noona memeluk Amber yg tampak bingung.

“kalung itu adalah kalung couple yg dimiliki anak SHINee dan f(x) juga pasangan masing-masing. Punyamu tertulis SF dibelakangnya KA kan?? Sama sepertiku. Itu inisial kita berdua. Kibum-Amber.” Jelasku. Ia tampak kaget.

“jadi… kau…”

“ya, aku. Aku suamimu, dan Kae adalah putrimu sendiri… maka dari itu golongan darahmu sama dengannya.” Jelasku. Ia memejamkan matanya dan ambruk di pelukan April noona.

“Amber!!” jerit kami bersamaan.

“nona Liu hanya syok karena terlalu memforsir ingatannya.” Jelas dokter. Atas rekomendasiku, Amber dan Kae berada di satu ruangan. Dokter keluar dari ruangan. Tak lama kemudian Amber sadar.

“akkhh… kau… Kibummie? Li An eonnie?? Dyno?” panggilnya pelan. Hey!! Ia ingat!!

“Amber… kau ingat semua?” tanyaku. Ia mengangguk.

“ingatanku… kembali…” lirihnya. Aku pun memeluknya bahagia. Aku tak mau kehilangannya lagi.

End Kibum POV

Amber POV

Aku bahagia dapat mengingat semuanya lagi, dan aku lebih bahagia Kibum memelukku.

“Jangan pergi lagi Am… jebbal…” pintanya. Aku mengangguk lemah.

“mana Nicole?” tanyaku. Aku ingat ia selalu bersama Nicole.

“sedang sibuk mengurus anak di Korea.” Jawab Kibum. Aku menatapnya takut.

“bukan… ia sudah menikah dengan JinWoon. Sebulan setelah kau hilang. Kau tahu? Aku tak pernah sekali pun menyukai apalagi mencintai Nicole. aku dekat dengannya karena ia sahabat yeoja yg seumuran denganku. Dan masalah bunga dan coklat di hari valentine itu, itu bukan untuk Nicole, aku hanya berlatih padanya untuk menyerahkannya pada yeoja yg sudah menyandera hatiku sejak TK. Kau tahu siapa?” aku menggeleng dan memejamkan mata. Aku takut dan tak siap mendengarnya.

“yeoja itu adalah kau. Aku hanya dan selalu mencintaimu selama ini Am. percaya padaku. Kau tahu betapa bahagianya aku saat menikah denganmu, tinggal denganmu, saat kau hamil putri kita, dan saat Kae kita lahir. Aku sangat ingin menjenguk dan memperhatikanmu, namun aku takut menyakitimu. Aku… tak tahu kalau kau juga mencintaiku. Kau tahu betapa aku merindukanmu??” aku kaget mendengar pernyataannya? Ia mencintaiku?? Sejak kami kecil??

“Pabbo… 29 tahun aku menunggu semua itu Kibum. Itu tidak sebentar Kibum. Kenapa baru sekarang?? Hiks…hiks… saranghaeyo Kim Kibum… neo jeong…mal… saranghae…” aku terisak dalam pelukannya. Kami memperat pelukan kami hingga sebuah suara kecil menyadarkan kami.

“appa dan bu guru sedang apa? Kok pelukan?” suara Kae kecilku. Kami melepas pelukan kami dengan wajah merah. Bagaimana mungkin? Ini memalukan karena putri kami memerogoki appa dan eommanya berpelukan.

“tidak apa sayang. Ibu guru dan appamu sedang melepas rindu. Sudah delapan tahun terpisah.” Jawab Jonghyun dengan pandangan usil pada kami. Awas kau Dino!

“oh…” Kae ber-oh ria.

“Kae In-ah…Kae tahu itu guru Joshie ini siapa?” tanya Kibum kemudian menggandengku mendatangi Kae. Kae menggeleng.

“dia Amber Joshephine Liu, eomma kandung Kae…” jelas Kibum. Kae menatapku.

“Jeongmal?” tanyanya. Aku mengangguk dan memeluknya.

“Akhirnya Kae bertemu eomma. Eomma memang cantik, pantas saja appa selalu menangis mengingat eomma? Eomma terlalu cantik untuk dilupakan sih… hehehe…” celetuk Kae.

“jeongmal?” tanyaku sambil menatap Kibum mengejek.

“Ya!! Kae-ah!! Jgn bukan kartu dong!!” gerutunya.

“waahh, ternyata seorang Kim Kibum begitu mencintaiku ya?? Hahaha Joha…” ucapku langsung dihadiahi Kibum ciuman di bibirku.

“Appa!! Masa hanya eomma? Kae tidak??” celoteh Kae. Kami pun mencium pipi kanan dan kiri Kae. Putri kecil kami yg sangat kami cintai.

“Amber… bangun sayang… ayo kita pulang” suara terus terngia di telingaku dan sebuah cahaya membawaku pergi.

Aku terbangun membuka mata dengan perlahan. Kulihat wajah panik Kibum. Ia tampak letih, saat kulihat jam di dinding, sudah pukul 7 am. jadi… ia terus menungguku??

“Syukurlah kau sadar…” gumam Kibum sambil mengusap airmatanya.

“mana… anak kita… yeobo?” tanyaku pelan.

“di ruang, bayi. Namja… tampan sepertimu. Hahaha…” celetuknya.

“Ya!” gerutuku.

“Kae?” tanyaku. Kibum menunjuk sofa tempat putriku tertidur dengan pulasnya. Kibum pun menggendongku duduk dikursi roda dan pergi ke ruang bayi untuk melihat putra bungsu kami yg baru saja lahir.

“See? Iya tampan sepertimu kan?” aku meninju bahu Kibum pelan.

“tampan sepertimu, tapi lagi-lagi matanya mewarisi mataku. Look, bentuk rahangnya seperti rahang kita ya?? Kokoh. Aku yakin ia pasti akan menjadi namja gentle.” Komenku. Ia tersenyum dan mengangguk.

“aku memberinya nama JaeBum, seperti namaku dan di gabung dengan nama Kae dan kau. J dari namamu Joshie, Ae diambil dari nama Kae, dan Bum adalah nama belakangku. Ia akan selalu dicintai oleh kita, dan semua orang yg mengenalnya. Itu harapanku untuknya.” Aku terharu dan hampir menangis mendengarnya.

“kau tahu? Aku tersadar karena apa? Kau. Kau yg memanggilku untuk pulang. kau menguatkan ku untuk kembali. Dan apa kau tahu? Aku bermimpi tentang kejadian sejak awal pernikahan kita. Dan kejadian itu yg membulatkan tekadku untuk terus berada disini bersama kalian.” Curhatku. Ia menunduk di depanku dan bibirnya menempel di bibirku.

“Gomawo tetap bertahan mencintaiku sampai saat ini, dan memberiku putra-putri yg tampan dan cantik. I Love u My Annae.” Ucapnya.

“Love u to.” –Chup- aku mengecup bibirnya cepat. Para suster tersenyum melihat kami. Tentu saja, siapa yg tidak bahagia mendapat anugrah terindah dari tuhan? Anugrah yg akan selalu kujaga dan ku cintai sepenuh hati, suami. Dan anak-anakku.

“Appa!! Eomma!!” putri kami memanggil. Ia sudah bangun ternyata.

“Akhirnya eomma sadar. Eomma tahu? Appa menangis semalaman menunggu eomma sadar. Eomma tidur lama sekali sih, 14 jam.” Adu Kae.

“Ya!! Kim Kae In!! Sampai kapan kau membuka kartu hah??”  omel Kibum.

“kenapa malu Kim Kibum? Kau malu karena menangisiku ya? Ternyata pesona Amber Liu masih tetap hebat, sampai Kim Kibum yg cool menangis karena cinta padaku. Ahahahaha…” celetukku.

“Ya!!”

 

END

my dreamland

Seorang gadis duduk terdiam di kamarnya menghadap kearah laptop pink miliknya sambil menulis sesuatu. Gadis itu adalah aku.

                         Perkenalkan, namaku Anisa Noor Amaliya Rahmi. Kamu dapat memanggilku Icha. Saat ini aku duduk di bangku kelas dua SMP. Aku berasal dari keluarga sederhana namun berkecukupan. Papahku seorang Pegawai di sebuah instansi daerah, ibuku… sudah delapan tahun yg lalu meninggal. Aku memiliki ibu Tiri yg kerjanya hanya menghamburkan uang. Selain itu aku juga memiliki seorang kakaknya yg kuakui sangat baik dan perhatian padaku. Namanya Nazila Noor Fadhilla Rahmi yg biasa ku panggil Mbak Dhilla. Aku juga memiliki seorang adik kandung dan adik tiri. Adik kandungku bernama Fathurrahman Fadhil Al-Amin dipanggil Fadhil dan seorang adik lagi bernama Azizah Bilqis Noor Aulia Rahmi, aku biasa memanggilnya Bilqis.

                         Saat ini aku sedang bermain laptop, lebih tepatnya mengetik. Kuputuskan mulai hari ini aku akan menulis tentang kehidupan keseharianku, pengalamanku di rumah dan di sekolah, dan juga kehidupan masa remajaku.

                         Saat aku sedang mengetik, tiba-tiba saja Mbak Dhilla masuk ke kamarku dan mengecek Blackberrynya sambil memakan ice Kiko aku memang tidur satu kamar dengannya di kamarku karena kamarnya sedang di tempati oleh Omku dan istrinya.

                         Setelah Mba Dhilla keluar, aku memutuskan mematikan laptopku dan tidur karena hari sudah malam.

                         Aku terbangun di pagi hari. Setelah bersiap-siap, aku pun pergi ke sekolah menggunakan motor Mio Soul abu-abu milikku. Hadiah dari papah saat aku naik kelas enam SD.

                         Aku memasuki kelasku, hari ini aku datang cukup pagi, biasanya aku akan berangkat sedikit siang. Saat memasuki kelas, Sisca dan Prabu sudah datang. Hehehe, aku kalah pagi lagi dengan mereka.

                         “Siang lagi??” tegur Rifa, salah satu teman sekelasku. Aku hanya cengengesan saja.

                         “hehehe”

                         “ayo cepat, sudah akan Upacara!! Cepat ke lapangan sebelum Mr.P ngamuk!!” saran Agil. Aku pun segera memasang dasiku dan pergi ke lapangan bersama yg lainnya.

                         “Yah… OSIS tugas lagi!!” gerutuku. Karena OSIS tugas, berarti aku tidak sebaris dengan Sisca, karena ia tergabung dalam pengurus OSIS bersama Lutfhi, Debby, dan Rommy.

                         Aku dan teman-teman yg lain mendengarkan amanat dari pembina Upacara dengan perasaan bosan. Terutama teman laki-lakiku.mereka justru asyik mengobrol sendiri. Aku jadi kasihan dengan Mr. Jeff yg tak dihiraukan oleh para siswa.

 

tbc

Lollipops Dream

Lollipops Dream.

Lollipops Dream

Lollipops Dream

cast : JongNa

Jonghyun POV

“No, Aku tidak mau pergi!! Tolong jangan paksa aku Sunyoungie!!” pintaku pada Sunyoung.

“Kau harus pergi Jonghyunnie!! You are the first. Kau harus pergi mengambil kesempatan ini. Ini adalah mimpi yg sulit sekali di capai. Pergilah.” Aku menggeleng mendengarnya.

“Ani… kau tahukan, aku melakukannya karena ingin bersamamu. Aku ingin melakukannya bersamamu, bersama yg lain. Bukan seperti ini. Menjadi pemenang yg kesepian.” Lirihku.

“ada Minho bersamamu. Aku mohon pergilah…” aku akhirnya menangis. Aku tak ingin berpisah dengannya. Yeoja yg aku cintai.

“Sunyoungie…”

“aku dan yg lainnya menunggumu disini. Aku ingin melihatmu berdiri di panggung yg megah, membawa nama SM high School. Membawa semua mimpimu.” Bujuknya.

“Youngie, mimpiku adalah melihat kau bahagia menggapai mimpimu.” Ucapku.

“dan mimpiku adalah melihat kau berdiri di panggung besar, seperti Grammy Award. Dan aku ingin mengejarmu. Pergilah. Aku akan mengejarmu nanti. Aku ingin kau berhasil. Setelah berhasil, kembalilah kesini, sungai ini. Kita bertemu disini. Hmm… delapan tahun lagi. Otte?” tawarnya dengan wajah basah. Mengapa kau memaksaku sementara kau sendiri tak sanggup Youngie… wae?

“kau tak rela Youngie… aku tahu… kau tak rela melepaskanku…” kataku sengit. Ia menggeleng dan tersenyum.

“ani Jonghyunnie… nan gwachanna… pergilah…” ia mendorongku masuk ke dalam bis keberangkatan.

“Kau harus tahu. Aku… mencintaimu…” ungkapku. Ia hanya tersenyum. Bis pun berangkat.

“Sunyoungie… saranghae…” gumamku.

End Jonghyun POV

Luna POV

Bis yg membawa Jonghyun berangkat. Aku terpaku. Jonghyun… ia… mencintaiku. Ia… mencintaiku… .aku pun mengejar bis yg di tumpangi Jonghyun. Tak perduli kakiku terasa sakit karena terlalu kencang berlari. Dipikiranku hanya terlintas pikiran, ‘ia… harus tahu… bahwa aku juga mencintainya…’ pikirku. Setelah beberapa menit berlari, bis tersebut berhenti dan Jonghyun membuka jendela bisnya.

“hhh…”

“wae Youngie?” tanyanya. Aku mengatur nafasku terlebih dahulu kemudian menjawabnya.

“Jonghyun… aku… na…do… saranghaeyo…” aku balas mengungkapkan perasaanku. Aku takut, bila tidak sekarang, nanti aku tak dapat bertemu dengannya lagi. Aku takut ia bersama wanita lain. Aku tak ingin itu terjadi.

“Jeongmalyo?” tanyanya tak percaya. Aku mengangguk. Kukeluarkan sebuah kalung dari kantong sweterku. Pemberian Siwon seongsaengnim kepada kami Lollipops.

“kau membutuhkan ini. Jimat L. Kau membawa mimpiku, mimpimu, Minho, Krystal, Taemin, Sulli, Key, Amber, Onew oppa, dan Victoria eonnie bersamamu. Kau bawa mimpi Lollipops.” Ucapku, kukalungkan jimat itu ke lehernya.

“Saranghae Park Sunyoung.” ~Chup~ ia mencium bibirku lembut. Aku menutup mataku. Menikmati kelembutan bibirnya. Tak lama kemudian ia melepaskan ciuman kami.

“tunggu aku delapan tahun lagi. Kita bertemu di sungai Han. Saat itu juga kau harus mau menjadi istriku. Ara?” aku terkekeh mendengarnya.

“aku bersedia, asalkan kau kembali menjadi namja dewasa, benar-benar seorang namja. Mengerti?” ia mengangguk, kemudian mengeluarkan sebuah kalung bermatakan cincin dan memakaikannya di leherku.

“ini sebagai pengikat, bahwa kau adalah gadis yg telah ku lamar. Aku juga memakainya.” Ia memperlihatkan sebuah kalung yg tersembunyi di balik bajunya. Aku menangis terharu. Setelah itu bis mulai berjalan. Ia melambaikan tangannya padaku.

“saranghae!!” seruku.

“nado!!” balasnya. Ia pun pergi ke amerika untuk mengejar mimpinya. Mengejar mimpi kami.

End Luna POV

8 tahun kemudian

Jonghyun POV

Aku bersiap di belakang panggung. Hari ini bisa di bilang puncak perjuanganku selama delapan tahun berpisah dengan keluargaku, sahabat-sahabatku. Key, Amber, Krystal, Onew hyung, Victoria noona, Taemin, Sulli, juga kekasihku ahh… ani, tunanganku karena aku sudah melamarnya, Sunyoung.

“Sunyoungie, bagaimana kabarmu, karirmu sekarang kudengar semakin melonjak. Mungkin sebentar lagi kau dan yg lainnya akan menyusul kami kesini. Aku dan Minho merindukan kalian.” Gumamku sambil memandangi foto kami bersepuluh saat berfoto dengan Siwon seongsaengnim, Eunhyuk seongsaengnim, Donghae seongsaengnim, Fany seongsaengnim, Hyoyeon seongsaengnim, dan Jessica noona. Enam guru kesayangan kami. Aku pun teringat masa kami di sekolah dahulu.

End Jonghyun POV

Flashback

Luna POV

Aku, Jonghyun, Minho, Sulli, Amber, dan Onew oppa di tempatkan di sebuah kelas anak-anak khusus. Kelas percobaan. Menurut Siwon seongsaengnim ini adalah anak-anak kelas berbakat, tetapi menurut Heechul seongsaengnim dan Yuri seongsaengnim, kami adalah anak-anak kelas gagal yg berusaha dipertahankan Siwon seongsaengnim, Eunhyuk seongsaengnim, Donghae seongsaengnim, Fany seongsaengnim, Hyo eonnie, dan Sica eonnie. Menurut Heechul seongsaengnim, mereka hanya berusaha membuat kami bermimpi. Tapi aku yakin Heechul seongsaengnim salah.

Saat seleksi, aku cukup terkejut karena bisa masuk ke sekolah ini. SM international High School, dengan keadaan saat ini orang tuaku bangkrut, ayahku kabur, meninggalkanku dan Saudaraku Jinyoung sendirian. Beruntung seorang sahabat eomma bersedia menampung kami. Yaitu Donghae seongsaengnim dan adiknya Sunny eonnie. Bukan hanya aku dan Jinyoung, Hae seongsaengnim juga menampung Jonghyun, Minho, Sulli, Amber, dan Onew oppa. Para namja tidur di lantai tiga, para yeoja tidur di lantai dua. Hae seongsaengnim termasuk orang cukup mampu, karena Hae seongsaengnim memiliki perusahaan dibidang pertelevisian yg di urus oleh Sunny eonnie sedangkan Hae seongsaengnim memilih menjadi guru seni.

“hm, anak-anak, kita mendapat teman baru… dari kelas seni yg memilih masuk kelas ini.” Ucap Hae seongsaengnim suatu hari saat kami sedang membersihkan kelas.

“Nugu?” tanya Sulli.

“masuklah nak” perintah Hae seongsaengnim pada seorang namja. Namja tersebut masuk dan sebuah suara mengejutkanku.

“Lee.. TAEMIN…” seru Sulli.

End Luna POV

Sulli POV

Seorang namja masuk kekelas kami, aku memperhatikan namja tersebut. Namja itu seperti…

“Lee.. TAEMIN…” seruku saat melihat namja tersebut. Namja tersebut menatapku terkejut.

“JinRi-ah!!” serunya. Ia menghambur memelukku. Taemin-ah…

“Bogosshipo…”lirihnya.

“nado…” gumamku. Ia masih memelukku ketika tiba-tiba saja Minho oppa menarik Taemin dariku.

“Ya Lee Taemin… apa hanya Sulli yg kau ingat? Aku tidak?” tanyanya. Taemin menggeleng dan tersenyum.

“ani hyung. Aku ingat denganmu juga. Seorang CHOI MINHO yg menjadi masterku saat Winning Eleven dan basket!” ucapnya. Aku dan yg lain tersenyum saat mereka berpelukan.

“kapan kau pulang? Bagaimana bisa kau jadi murid kelas Seni?” tanyaku.

“aku pulang setengah tahun yg lalu. Kemudian mengikuti seleksi dan lolos. Tetapi aku tidak betah karena murid-murid kelas Seni sangat menjauhiku. Apa karena aku lulusan EMG art dancers School?” jelas Taemin. Aku mengangguk.

“setelah itu aku masuk ke kelas ini atas usulan Key hyung. Ia bilang anak-anak disini ramah. Maka dari itu aku memilih disini.” Aku dan yg lain mengangguk kemudian kami bertukar cerita.

End Sulli POV

Donghae POV

Melihat senyum anak-anak ini, aku jadi senang. Mereka manis bila tersenyum. Terutama Sunyoung, Jonghyun, Minho, Amber. Aku bisa melihat semua bakat yg di sembunyikan mereka dan tidak diketahui Heechul hyung, Yonghwa hyung, dan Jungshin hyung.

Sunyoung atau yg biasa kami panggil Luna, ia memiliki Suara yg emas, kemampuannya tidak kurang seperti Celine Dion. Bukan hanya itu, selain wajahnya yg manis, ia memiliki kemampuan dance yg menakjubkan. Kemapuan Popping dancenya bisa diacungi jempol.

Kim Jonghyun. Namja dengan suara tinggi bening ini. Ia sangat hebat dalam bernyanyi dan berfoto. Badannya juga bagus. Ia sangat menurut dan pandai membuat kelucuan, sehingga kami tidak bosan mengajari mereka.

Choi Minho, ia adalah namja dari keluarga kaya, namun ayahnya yg seorang politikus tidak menyetujui keinginan Minho menjadi artis sehingga Minho memilih tinggal bersamaku. Ia bisa dibilang sempurna, suara Bassnya sangat cocok dengan bakatnya nge-Rapp. Tubuh tinggi dan atletisnya sangat cocok menjadi model, mata charmingnya itu sangat mempesona, dan Sifatnya yg tenang itu mengagumkan, hobinya memakai headset dan topi. Sama sepertiku.

Choi Sulli. Ia adalah adik Minho. Sama seperti Minho, ia juga ditentang oleh ayah mereka. Sehingga memilih tinggal bersamaku. Ia sangat dekat dengan adikku Sunny, keduanya sama-sama kekanak-kanakan. Sedangkan aku lebih dekat dengan Jonghyun dan Amber. Sulli sama seperti kakaknya, memiliki bakat nge-rapp, wajah sempurna, tubuh tinggi dan kaki jenjang, otak encer, dan sangat pandai menari dan berakting. Sayang ia terlalu pemalu.

Amber Liu, ia adalah anak pamannya istriku, dengan kata lain sepupu kami. Ibunya telah lama meninggal, sejak ia berumur 10 tahun atau saat itu SD kelas 4. Kemudian ayahnya sibuk dengan bisnisnya, sehingga Jessica mengajaknya tinggal bersama kami. Ada yg berbeda dengan gayanya, ia sangat tomboy, bahkan ia tak mau memakai rok, ia memilih memakai celana untuk seragamnya. Semua itu karena saat sedari kecil ia sendiri, ia jadi tak terurus dan bergaya semaunya.
dibalik penampilannya, ia memiliki suara yg indah dan lembut, kemampuan Rapp melebihiku, dan tubuh tinggi. Perfect? Ditambah ia adalah juara SCIENCE nasional saat SMP.

Lee Jinki, ia adalah anak yg kutemukan saat berusaha bunuh diri karena ibunya meninggalkan ayahnya seorang diri bersamanya. Sama seperti Amber, ayahnya sibuk dengan dunianya. Sehingga ayahnya tak tahu bakat Jinki.
Jinki atau yg sering kupanggil Onew itu memiliki kemampuan sempurna. Suara, wajah, sifat, pemikiran, dance, dan otak yg lebih dari lainnya. Sampai sekarang ia tetap ranking pertama dari seluruh siswa di sekolah dalam pelajaran akedemik dan non akedemik.

“oppa… Sica eonnie mengsmsku. She’s say, go home now. Sunny eonnie have something to talk with you” panggilan Amber menyadarkanku dari lamunanku. Aku pun mengangguk.

“ya sudah, aku pulang dahulu. Onew. Nanti kau bawa adik-adikmu!! Nih!!” kulempar kunci mobil pada Onew. Dan aku pulang menggunakan taksi.

End Donghae POV

~~

Jonghyun POV

“Jong!! Luna!! Ia kembali dikerjai oleh anak kelas seni Tari!!” Ryeowook hyung, salah satu sepupuku dari kelas seni music mendatangiku. Aku kaget mendengarnya.

“Mwo? Dimana dia sekarang?” tanyaku.

“di loteng. Ia di ikat dan di gantung di sana!! Palli!! Kita harus kesana!!” aku berlari ke loteng bersama sahabat-sahabatku. Saat sampai di atas, kulihat sekumpulan yeoja sedang melempari Luna dengan telur. YA!!

“YA!! HyoRin!! Soyou!! Dasom!! Hyun Ah!! HAJIMA!!” segera kulindungi Luna dari telur sehingga aku ikut terkena.

“Kalian… berhenti…” aku tahu ini pasti Bora. Ia memang selalu melindungi Luna sepertiku walau ia adalah sahabat HyoRin cs.

“biar aku urus mereka, kau bawa Luna pulang!!” perintah Minho. Aku mengangguk. Onew hyung memberiku kunci mobil.

Aku melepaskan ikatan di tangan Luna. Ku turunkan perlahan tubuhnya dari tiang yg menggantungnya.

“akkh…” jeritnya kesakitan. Saat kulihat, ternyata kakinya memar dan berdarah banyak sekali.

“Omo… kau terluka!! Sini, biarku gendong!!” kugendong tubuhnya di punggungku dan membawanya pulang.

~~

“noona…” aku memanggil Sica noona. Sica noona datang menghampiri kami dan membantu Luna membersihkan diri. Aku juga membersihkan diri di kamar mandi lantai 3.

“Gwachanna?” tanyaku saat melihatnya terbaring di kasurnya. Ia mengangguk.

“Jonghyun-ah!! Dokter sudah datang” kata Sica noona, dokter masuk bersamanya dan mengobati luka-luka Luna.

“untuk sementara ia harus istirahat total agar cedera segera sembuh. Setelah itu baru bisa melanjutkan kegiatannya” jelas dokter. Setelah itu dokter pamit meninggalkan kami.

“noona pergi dahulu ya. Mau membantu Sunny untuk pernikahannya dengan Sungmin oppa besok.” Pamit Sica noona. Aku mengangguk.

End Jonghyun POV

*beberapa hari kemudian*

Author POV

“gadis cacat seperti dia hanya beban!” ejek Yonghwa saat rapat bersama guru dan pengurus organisasi siswa.

“maaf seongsaengnim, tetapi… Luna mengalami cedera karena kejahilan murid kelas seni yg menyiksanya. Bukan karena yg lain. Ini kekerasan dalam sekolah!!” Victoria selaku wakil ketua Organisasi siswa menyampaikan pendapatnya.Yonghwa dan Jungshin menatapnya sinis.

“ia bisa saja berbohong” cecar Yuri.

“tidak mungkin seongsaengnim, karena aku melihatnya. Bukan hanya aku, kami melihatnya. Minho, Jonghyun, dan anak kelas percobaan yg lain. Semua melihatnya.” Sangkal Onew membela Victoria.

“yg melihatnya hanya anak kelas percobaan. Ini pasti akal-akalan kalian!” tambah Yuri.

“ani seongsaengnim. Bukan hanya mereka. Aku, Krystal, Key, Ryeowook, Yoona, dan Bora juga melihatnya.” Bela Victoria.

“kita harus mengeluarkan gadis cacat dari sekolah ini” putus Heechul selaku kepala sekolah.

“Luna bisa menuntut anda kepala sekolah. Karena ini kekerasan dalam sekolah dan dibawah penjagaan anda.” Perkataan Victoria menohok Heechul.

“ia tak bisa mengadu. Kalian tak punya akses bicara dengan SungMin sajangnim!!” perkataan JiA di tertawakan oleh Donghae.

“sebagai guru memang tidak ada. Tetapi sebagai wali murid Luna aku bisa. Aku akan berbicara dengan Sungmin sajangnim bukan sebagai guru, tetapi sebagai saudara. Karena biar bagaimanapun Sungmin adalah suami adikku dengan kata lain adik iparku.” Semua pembela Heechul terdiam. Siwon dan yg lainnya tersenyum melihat donghae yg berhasil membuat Heechul cs terdiam.

End Author POV

Beberapa bulan kemudian

Jonghyun POV

“Sunyoungie!! Ini minummu!!” kuserahkan sebuah botol minum untuknya. Kami baru saja menjalani showcase kami. Kami memiliki satu tim yg diberi nama oleh SungMin hyung Lollipops. Itu karena sejak awal seleksi salah seorang dari kami telah di beri kalung lollipops oleh Sungmin sajangnim, orang itu adalah Amber. Kalung itu seperti jimat bagi kami. Setelah dari Amber, kalung itu berada di tangan Krystal yg saat itu sedang down karena ibunya dan jessica noona meninggal, kemudian Sulli yg bersedih karena Taemin sempat hilang saat kecelakaan bis, beruntung ia ditemukan. Sekarang kalung itu berada di Luna. Karena belakangan ini ia mendapat teror dari kelas Seni.

“Jonghyun-ah!!” panggil Luna. Aku menghampirinya.

“wae?” tanyaku.

“engh… kakiku kumat…” lirihnya. Astaga… lagi-lagi kakinya kumat. Ia akan merasa kaku ketika kelelahan. Akibat dari penyiksaan yg dialaminya beberapa bulan lalu.

“Jinjja? Sini… biar kulihat!!” kunaikan kakinya ke atas pahaku dan menyemprotkan spray penghilang nyeri yg biasa dipakainya untuk mengurangi rasa sakit.

“bagaimana? Sudah lebih baik?” tanyaku. Ia mengangguk.

“gomawo…” ~Chup~ ia mengecup pipiku kilat. Aku terdiam. Luna… mencium… pipiku…

End Jonghyun POV

Luna POV

Aku dan Lollipops hari ini debut. Member Lollipops terdiri dari Onew oppa dan Vict eonnie sebagai Leader dan wakil, kemudian jonghyun, aku, Key, Amber, Minho, Krystal, Taemin, Sulli. Kami debut dengan lagu Lollipops.

“wah, dengar-dengar Minho dan Krystal berpacaran ya?” tanya Mcnya. MinStal mengangguk.Krystal adalah adik Sica eonnie, sehingga ia terkadang tinggal bersama kami dan akrab dengan Minho sehingga berpacaran.

“ne…” jawab mereka.

“wah… sejak kapan?” tanya Mc.

“setengah tahun yg lalu” jawab Minho. Aku dan yg lain tersenyum melihat kedua pasangan ini.

~~

“MWO? Minho??” aku dan yg lain kaget saat Siwon seongsaengnim mengatakan Minho bermasalah dengan hukum.

“ne, saat ini ia berada di kantor polisi. Aku akan kesana untuk mengurusnya.” Siwon seongsaengnim pergi ke kantor polisi dan kami menunggu di rumah. Tak lama kemudian Krystal pulang dengan airmata.

“Krystal…” panggil Sica eonnie.

“eonnie… aku tahu… Minho oppa… ia… di kantor polisi kan? Hiks…hiks…” isak Krystal. Sejak eommanya meninggal ia tinggal bersama kami karena appanya sibuk bisnis diluar negeri.

“sabar Krys” ucapku.

“Luna-ah, kau ajak Krystal ke kamar kalian!!” perintah Sunny eonnie. Aku dan Amber mengantar Krystal ke kamar kami.

“Krystal… uljima…” ucap Amber pada sepupunya itu. Aku mengangguk setuju dengan Amber.

“ini… karena… aku…” lirih Krystal. Kami bingung? Apa maksudnya?

“ne?” tanyaku.

“aku… di… perkosa…hiks…” aku dan Amber kaget. Krystal…

“What? Kau?? Siapa?” tanya Amber.

“Alex…sajangnim…” lirih Krystal. Aku dan Amber memeluk Krystal.

“jadi… Minho… menghajar Alex sajangnim?” tanyaku. Krystal mengangguk.

“saat itu aku baru saja selesai pemotretan iklan properti kamar, setelah menelpon Minho oppa minta dijemput, aku menunggu. Ternyata Minho oppa terjebak macet. Ketika sedang menunggu, Alex sajangnim menghampiriku dan mengajakku pulang. Aku menolak karena sudah berjanji dengan Minho oppa untuk menunggu. Alex sajangnim menarikku paksa ke dalam ruangannya. Kemudian dia… hiks…hiks…” Krystal tak mampu melanjutkan ceritanya. Aku dan Amber menenangkannya.

“saat ia sudah selesai dengan nafsunya, Minho oppa datang dan marah melihatku dan Alex sajangnim. Kemudian ia menghajar…Alex…sajangnim…” aku mengelus rambut Krystal.

“sudahlah… uljima… sekarang kau tidurlah… lupakan semua ini. Mengerti…” nasehatku. Ia merebahkan diri ke kasur kemudian kuselimuti tubuhnya.

“jaljja…” ucapku. Amber keluar dari kamar disusul aku setelah menyalakan lampu tidur dan mematikan lampu utama.

~~

“Krystal mana?” tanya Minho yg ternyata sudah sampai.

“sudah kami suruh tidur.” Jawabku. Kutatap matanya menyiratkan ‘kami sudah tahu, Krystal sudah bercerita’ ia mengangguk mengerti. ‘jangan beritahu yg lain’ pesannya melalu mata. Aku mengangguk.

End Luna POV

Jonghyun pOV

Ada yg aneh dengan Minho. Ada apa dengannya? Ia bukan namja yg suka memukul orang tanpa sebab. Ia tidak emosian seperti Key. Ada apa?

“Hyung. Kau merasa aneh tidak dengan Minho?” tanya Key saat istirahat. Aku mengangguk.

“ia bukan namja emosian sepertimu. Kenapa seperti itu ya?” gumamku. Key langsung menjitakku.

“Ya!! Seenaknya saja kau!!” serunya. Aku hanya meringis mendengarnya.

“hmm, hyung… bagaimana kabar Josshie?” tanya Key. Sepertinya ia kumat lagi.

“baik. Kenapa? Kau itu selalu menanyakannya padaku. Kenapa tidak pada Hae sajangnim, atau yg lainnya?” godaku. Ia hanya tersenyum cengengesan.

“ia sekarang dekat dengan Niel dari kelas lukis lho!! Bahkan Niel beberapa kali mendatangi Amber di rumah kami dan mengajaknya makan.” Aku sengaja memanasinya. Aku tahu Key menyukai Amber. Dan sebenarnya Amber juga menyukainya. Kulihat Key terdiam. Hahaha.

~~

Saat pulang sekolah, Amber mengsmsku.

‘Jjongie, jemput aku di Star magazine. Aku baru saja selesai pemotretan. Sunny eonnie pulang duluan. Jebbal… Onew tak bisa karena sedang dating dgn Vict eonnie!!!’ itu bunyi smsnya.. ahh… lebih baik suruh Key saja!!

“Key-ah!! Tolong Jemput Amber! Ia ada jadwal pemotretan di Star Magazine. Aku harus menjemput Jinyoung dari tempat les vocalnya. Jebbal…” Key mengangguk setuju. Yess…

End Jonghyun POV

Author POV

Sesudah Key pergi, Jonghyun menghampiri Luna yg sedang asyik melukis. Saat memasuki ruang lukis, Jonghyun melihat pemandangan yg bikin sensi. Luna… melukis bersama Jungmin. Hanya berdua.

‘tok-tok’ Jonghyun mengetuk pintunya kemudian masuk.

“Youngie, kau masih lama? Kalau sudah ayo pulang. Hari ini aku yg bawa mobil. Soalnya yg lain pada ngedate masing-masing. Karena jadwal kita kan sedikit hari ini.” Ajak Jonghyun. Luna menghentikan kegiatan melukisnya dan mengangguk.

“ne,” jawab Luna. Ia membereskan alat lukisnya kemudian menuju ke arah Jonghyun.

“Jungmin-ah!! Aku pulang ya!!” pamit Luna pada Jungmin. Jungmin mengangguk.

“hati-hati!!”  pesan Jungmin. Luna mengangguk. Jonghyun pun menggandeng tangan Luna menuju parkiran.

~~

“Key… whats happen?” tanya Amber bingung melihat Key diam saja sejak menjemputnya.

“…” Key tak menjawab. Hatinya masih panas melihat Amber berpelukan dengan Niel tadi saat ia menjemputnya. Ia cemburu. Tentu saja.

“kau berpacaran dengan Niel?” tanya Key dingin. Amber tersenyum kemudian menggeleng.

“ani… we just friend. He’s good boy i think…” Key makin panas mendengar Amber memuji Niel.

“wae? Are you jelous? Hahaha… c’mmon Key!! Dont be stupid!!” kekeh Amber. Key tak terpengaruh. Amber terdiam. Ia tahu Key marah.

“tidak lucu. Cemburu?? Untuk apa??” sangkal Key. Amber terdiam. Ia berharap Key cemburu. Tapi ternyata tidak. Ia semakin yakin Key tak menyukainya. Tanpa ia sadari airmatanya menetes. Key menyadari Amber diam-diam menangis. Ia menepikan mobilnya.

“Okey… Fine… Im jelous if you have some relationship with another Guy. Apalagi Niel.” Ucap Key. Ia menarik dagu Amber agar dapat melihat keseriusan di matanya.

“Wo Ai Ni…Aishiteru… saranghae… ich liebe dich… ik hou van je… Maiṁ tumasē pyāra karatā hūm̐… I Love you… 143… Amber Liu” Key mengungkapkan perasaannya menggunakan tujuh bahasa dari negara yg berbeda. Amber kaget mendengarnya.

“neo…”

“aku… menyukai nona Liu. Sudah sejak lama. Jujur aku jelous melihat kau berpelukan dengan Daniel Hwang tadi. Apa salah?” tanya Key. Amber menggeleng.

“me…to… nado saranghae kim kibum” balas Amber. Key tersenyum. Sedetik kemudian, ia mendaratkan bibirnya di bibir Amber. Ia menciumnya!!

“saranghae” ucap Key setelah melepaskan ciuman mereka. Amber mengangguk dengan wajah memerah.

“mulai malam ini kau adalah gadisku. Tidak ada yg bisa merebutmu dariku. Mengerti?” Amber mengangguk.

~beberapa hari kemudian~

“MWO? Bagaimana mungkin? Video tersebut!! Krystal…” semua yg sedang makan malam bersama kaget melihat berita di televisi. Video vulgar Krystal tersebar di dunia maya. Videonya saat diperkosa Alex.

“Krystal…Krystal!!” Luna memekik kaget saat Krystal limbung. Beruntung Amber dan Key yg kebetulan makan bersama segera menahan tubuh Krystal. Minho mendatanginya dan mengangkat tubuh Krystal ke gendongannya. Kemudian membawanya ke kamar.

“Krys…”lirih Minho. Jessica yg bingung hanya bisa menangis.

“Amber… tolong jaga Krystal. Aku akan menjelaskan pada yg lain” perintah Minho pada Amber. Amber mengangguk.

~~

“jadi… itu penyebab kau memukul Alex? Karena menolong Krystal? Tapi kenapa kau tak memberitahu kami?” tanya Siwon dan Eunhyuk setelah Minho menjelaskan semuanya.

“ada rahasia yg tak harus di umbar hyung” jawab Minho.

“Hyuk, Won… aku mengerti… bagi namja ini biasa, tetapi bagi yeoja, ia menjadi dampak buruk dimasa mendatang, menjadi kelam, karena bila tersebar, rasa trauma itu akan muncul. Apalagi ia seorang public figure, berapa banyak cacian yg akan diterimanya? Itulah ketakutan Minho dan Krystal.” Fany dan hyoyeon menjelaskan pada suami mereka.

“itulah mengapa aku menyembunyikannya Hyung. Aku ingin Krystal melupakannya, tidak menjadikannya trauma.” Tambah Minho. Yg lain mengangguk mengerti.

“saat ini aku Eunhyuk akan mendatangi kepolisian dan menjelaskannya. Untuk membersihkan nama kalian. Kalian tenangkan Krystal disini, masa ini sangat sulit untuknya” putus SungMin. Yg lain mengangguk.

“Siwon hyung, ikutlah denganku. Biar Donghae disini bersama yg lain” ajak SungMin. Siwon mengangguk. Ketiga namja tersebut pun pergi ke kepolisian untuk mengurusnya.

~~

“Krystal… sudahlah sayang!!” Minho menenangkan kekasihnya yg sedang terguncang psikisnya dengan cara memeluknya.

“Aku… takut… oppa… aku… malu…” gumam Krystal ketakutan. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh Minho.

“keep calm honey… be strong girl” nasehat Jessica, tentunya juga dengan airmata. Ia merasa gagal menjaga adik semata wayangnya.

“tenang… tenang… tarik nafas kemudian hembuskan… tetap tenang… oppadeul sedang mengusahakan yg terbaik… kalian harus kuat!” ucap Hyoyeon. Yg lain mengangguk setuju. Krystal pun berusaha tenang, tak lama kemudian ia sudah terlelap didalam pelukan Minho.

“ia tertidur” bisik Jessica. Minho pun merebahkan tubuh mungil Krystal di kasurnya.

“Kalian tidurlah, biar Krystal dengan Kami!” saran Amber sedangkan Key merangkulnya dari belakang.

“ne, kami pergi dulu. Jangan terlalu dipaksakan! Saranghae baby!” Key mengecup bibir Amber kilat kemudian pergi keluar bersama yg lain.

End Author POV

Luna POV

Keadaan mulai membaik. Untuk sementara Krystal dan Minho di vakumkan dari Lollipops. Part bernyanyi Krystal dialihkan padaku sedangkan part Rapp Minho dibawakan Amber dan Key. Tapi… di sekolah beredar berita bahwa Krystal ada wanita penggoda. Siapa lagi yg menyebarkan selain HyoRin cs yg tak suka hubungan Krystal dan Minho.

“aku dengar Krystal itu rela tidur dengan siapa saja yg berani membayarnya mahal. Ia juga menggoda Minho dengan tubuhnya. Makanya Minho mau dengan dia.” Bisik beberapa gadis saat kami makan bersama. Tiba-tiba Amber berdiri dan menumpahkan jus kepada gadis yg bergosip tersebut.

“Hey!! Tutup mulut busukmu itu!! Kau tak tahu apa-apa tentang sepupuku!! Sekali lagi kau membicarakan Krystal seperti itu, akan kusuruh SungMin oppa mengeluarkan kalian dari sekolah!! Kau tahukan kami keluarga SungMin oppa!! Mengerti!!” bentak Amber. Aku dan yg lain menghampiri Amber.

“Baby… slow down…” Key merangkul pinggang Amber agar tenang.

“aku hanya tak suka mereka menjelekan adikku Boo!! Mereka tak tahu apa-apa tapi sok tahu!!” rengek Amber.

“lebih baik kita pergi.” Ajakku. Kami pun pergi dari kantin menuju markas kami di lantai paling atas sekolah.

~~

“Tenang Am!!” ucapku berusaha menenangkan emosinya. Ia terlalu emosi.

“Aku tidak suka bila ada yg menjelekan saudaraku. Krystal itu saudaraku!! Satu-satunya keluargaku setelah Mommy meninggal adalah mereka. Hiks…hiks…” Amber menangis?? Hey… sejak kapan ia jadi cengeng?

“By… dont cry… uljima…” lagi-lagi Key memeluk Amber. Aku rasa sejak berpacaran, mereka sering sekali skinship. Hedehhh…

End Luna POV

Minho POV

“Ya Choi Minho!! Untukmu!!” Luna mendatangiku dan mengalungkan sebuah kalung di leherku. Hey!! Itu kalung L. Untuk apa?

“kau harus bangkit!! Jgn terpuruk terus!! Mengerti?” pesannya. Aku mengangguk.

“kami menunggu kalian di panggung!!” aku tersenyum dan mengangguk. Aku harus bangkit.

~~

“sayang, gwachanna?” tanyaku pada Krystal yg duduk terdiam di balkon kamar mereka. Ia menatapku kemudian mengangguk lemah.

“Hey, semangat!! Jangan menyerah!! Ini, tadi Jonghyun memberiku formulir pendaftaran ajang cari bakat dari EMG. Aku rasa kita bisa, kita memenuhi syarat keseluruhan. Menguasai tiga bahasa bahkan kau dan Amber lebih. Mampu bertahan di dalam kondisi terpuruk ya kan? Ikutlah bersama kami!” kusodorkan formulir tersebut. Ia menatapku ragu. Kuberi senyuman menyakinkanku. Ia pun mengangguk lemah.

“Hey sayang, disini salah satu persayaratannya adalah pengalaman perubahan kita selama setahun. Memang kita bersepuluh berubah?” tanya Krystal. Aku mengangguk.

“Aku, awalnya sangat takut panggung, kau ingat?” Luna dan yg lainnya masuk.

“Aku, awalnya adalah namja yg tidak mau diatur” sambung Jonghyun.

“aku awalnya adalah yeoja playgirl, tapi sejak kenal Jinki yg sabar, aku jadi sadar kalau masih ada namja baik yg setia.” sambung Victoria noona kemudian.

“aku namja pemalu yg diam-diam menyukai Vict” ganti Onew hyung, ia memeluk pinggang Vict noona dari belakang.

“aku awalnya adalah namja yg tidak memperdulikan keadaan orang lain, tapi berubah sejak kenal Amber” ucap Key kemudian merangkul pinggang Amber.

“aku yg dulu adalah yeoja emosian, suka main tangan, tapi sekarang key menyadarkanku bahwa sekeras apapun yeoja tomboy, aku tetap yeoja yg rapuh” balas Amber.

“aku gadis yg cengeng, selalu mengeluh pada Minho oppa. Tetapi sekarang tidak karena ada Taemin yg selalu disisiku.” Sambung adikku. Hehehe, dasar Jinri!!

“Me to, dulu aku adalah namja yg kuper. Tetapi sejak berteman dengan Key hyung dan kalian… kini aku tahu arti sahabat.” Taemin benar.

“perubahan terbesar ada pada kalian berdua, apa kalian tahu?” Krystal menggeleng mendengar pertanyaan Hae hyung.

“Krystal, kau awalnya sama sepertiku. Yeoja dingin. Datar, dan sangat On time. Moto kita sama, Time is Money, pendirian yg dibangun oleh daddy sejak kecil itu menyebabkan kita tak punya rasa kasihan. Tetapi, sejak aku kenal Hae… kau kenal Minho… kita berubah. Kau sadarkan sayang?” penjelasan jessica noona memang benar. Krystal sangat berubah.

“dan kau Choi Minho. Kau ingat, awalnya kau adalah namja yg beranggapan dirimu perfect, sama sepertiku. Kita tak suka dengan kata kalah. Selalu ingin jadi pemenang. Menjadikan kita dingin dan egois. Tetapi, saat kau bertemu Krystal di perpustakaan, kau berubah. Kau awalnya malu-malu bertemu Krystal, hingga akhirnya menjurus ke memalukan. Ya kan?”

“YA Siwon seongsaengnim!! Kau lebih memalukan saat ingin date pertama kali dengan Fany noona!” ucapku tak terima. Kami pun jadi olok-olokan.

End Minho POV

Luna POV

Aku dan Jonghyun mendapat tugas mendaftarkan kami bersepuluh. Ini karena yg lainnya pada sibuk nge-date. Kenapa juga tinggal aku dan Jonghyun yg belum memiliki pacar? Sebenarnya aku sekarang sedang dilema. Aku merasa menyukai Yesung oppa, tetapi aku merasa nyaman bila bersama Jonghyun, ia selalu melindungiku.

‘akhh… eotokhe?’ aku bingung sendiri.

“Hey, ada Park Luna disini. Kau daftar juga?” tiba-tiba yeoja yg paling aku tidak suka muncul dihadapanku. Hyorin.

“kalian ikut?” tanyaku. Ia mengangguk.

“ne, aku, Dasom, soyou, bora, Hyun Ah, Sooyoung eonnie, Yoona eonnie, Yesung oppa, dan Ryeowook oppa ikut. Diseleksi oleh Yuri seongsaengnim. Kalian juga? Berdelapan kan? Tak mungkin MinStal ikut. Mereka kan tak layak! Apalagi Amber, Onew. Mereka culun dan aneh” aku tak terima dengan kata terakhirnya.

“Kami bersepuluh. Justru Krystal dan Amber yg sangat memenuhi kriteria. Kami memiliki gaya sendiri, menguasai lebih dari 3 bahasa. Bahkan Amber bisa 5 bahasa. Krystal, aku, Sulli, Victoria eonnie, Jonghyun, Taemin, Key bisa 4 bahasa, Onew oppa bahkan bisa 6 bahasa. Mengerti?” Hyorin terdiam mendengarnya. Biar saja. tak selamanya murid kelas percobaan kalah dengan mereka.

“Wah Hyo, mereka hebat!! Kita kalah!!, kita kan hanya bisa 3 bahasa. Itu juga bahasa inggris yg lancar hanya aku dan Soo eonnie” celetuk Bora. Aku tersenyum mendengarnya.

“Youngie, Ja… waktunya pulang!!” ajak Jonghyun setelah ia selesai menaruh berkas. Aku mengangguk. Ia pun menggandengku.

End Luna POV

1 bln kemudian

Jonghyun POV

Hari ini pengumuman kemenangan EMG. Aku berharap Luna memenangkannya. Amin…

“Kim Jonghyun,Choi Minho… Chukkhamnida… you’re the Winner” aku kaget saat Mc menyebut namaku. Aku… pemenangnya?

“Kya!! Chukkae jjongie!!” Luna memelukku, aku… pemenangnya? Berarti… aku akan meninggalkan Luna? Andwe…

~~

Luna, saranghae… tunggu aku delapan tahun lagi… aku akan datang… kita akan menikah… tunggu tunanganmu ini…

End Jonghyun POV

Flashback end

Luna POV

Sudah delapan tahun Jonghyun pergi. Kami selalu berhubungan melalui telepon atau email. Aku bersama keempat sahabatku, Krystal, Sulli, Vict eonnie, dan Amber tetap pada Lollipops, bersama Key, Taemin, dan Onew oppa. Sedangkan Minho dan Jonghyun sedang berjuang di Amerika sana untuk Mimpi kami. Lekas kembali Jonghyunnie!!

“Luna! Tayangan Grammy Award!! L di wawancarai nih!!” panggil Amber eonnie di dorm kami. Aku mendatanginya yg sedang menonton bersama tunangannya tersebut.

“hm, first, thank to GOD, my family, my fans, and My Love. Thank you… i love you…” aku tersenyum mendengarnya.

“aku sangat berterima kasih untuk semua yg mendukungku. My sister thank!! Lollipops, piala ini untuk kalian. Aku sudah berjanji pada kalian kan?  And… Baby… wait me… i’ll go back…” aku mengangguk.

“Who’s your Lovely girl L?”

“Hmm… she’s my always golden princess, she’s live in Seoul, South korea. She’s my best friend. Member of Lollipops.” Jelasnya dengan senyum. Senyum yg sangat kurindukan.

“that girl is Luna Park right?” tanya wartawan. Ia mengangguk. Jonghyun… miss you…

“Blonde princess, miss you so much!! I’ll go home, wait me… kita akan bersama lagi. Lollipops bukannya akan memulai debut di Amerika kan? Aku akan mengajakmu kemari bersama Lollipops. Kita akan bersama lagi Lollipops!!” aku menangis terharu. Oppa… aku ingin memanggilmu oppa.

~~

“eonnie… aku pergi sebentar ya!!” pamitku pada Vict eonnie. Ia mengangguk.

“Youngie!! Titip belikan wasabi di kedai dekat sungai Han itu ya!!!” teriak Amber eonnie dari kamarnya.

“ne!!” balasku. Aku pun pergi ke toko bunga di dekat sungai Han. Aku ingin membeli bunga mawar merah kesukaanku. Setelah membeli bunga mawar tersebut, aku memesan wasabi pesanan Amber eonnie. Berhubung masih lama, aku pun berjalan-jalan di sekitar sungai Han, mengingat tentang Jonghyun.

“PARK SUNYOUNG!!” seorang namja memanggilku. Aku bingung, nugu?

“Long time no see. I miss you so much blonde princess.” Suara ini. Jonghyun.

“Jjong?” tanyaku. Ia melepas penyamarannya. Jong!!

“Miss you!!” ia memelukku. Aku pun mengeratkan pelukanku padanya.

“Jonghyunnie… bogoshipposeo…” lirihku dalam pelukannya.

“na do…” ia melepas pelukannya kemudian ~Chup~ ia mencium bibirku lembut. Omo…

“lihat!! Itu L dan Luna!! Omo… mereka benar berpacaran” beberapa orang memperhatikan kami. Jonghyun tak menghiraukannya dan terus saja menciumku.

“omo… so sweet” puji beberapa orang. Tak lama kemudian Jonghyun melepaskan ciumannya. Wajahku memerah karena ia menciumku di depan banyak orang.

“Luna Park… ia adalah tunanganku sejak 8 tahun yg lalu. Awal bulan depan kami menikah di Newyork. Mohon doanya ya!!” Jonghyun mengumumkan sesuatu yg mengagetkanku. Bulan depan? Menikah?

“bersiaplah, sebentar lagi kau akan menjadi Ny.Kim nn.Park!!” bisiknya. Aku terdiam bingung.

“Do you want to marry with me? I Love you” tanyanya. Ia melamarku. Aigyo…

“i do… Love you to” bisikku. Ia tersenyum kemudian menciumku lagi. Aku membalas setiap ciumannya. Aku sangat mencintainya. Ia adalah Mimpiku.

End